Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Direktur PT Hariff Daya Tunggal Engineering, Budi Permana, mengatakan pihaknya melihat potensi yang lain yang besar selain industri telekomunikasi, yakni industri pertahanan.
Oleh sebab itu, untuk menunjang sistem jaringan aman mandiri (JAM), PT Hariff membuat produk battlefield management system (BMS), sebuah radio komando dalam mesin tempur untuk mengakomodir perang di daratan.
"Oleh sebab itu kami menciptakan battlefield management system untuk membantu sistem komando dalam arena tempur. Jadi BMS ini berfungsi menyalurkan informasi antar pasukan," jelas Budi, Senin (7/12/2015).
Produk yang siap digunakan sejak 2014 ini mulai dikembangkan dan diteliti pada 2012. Selanjutnya pada 2013, atas mandat dari Letjen Moeldoko selaku Wakasad, meminta PT Hariff mempercepat penyempurnaan BMS.
Pengembangan BMS ini pun memakai dana litbang TNI AD yang sangat terbatas. Adapun nilai investasi keseluruhan JAM dan BMS sejak 2006 diakui Budi senilai Rp20 miliar.
"Itu Rp20 miliar itu kami juga tidak berutang di Perbankan. Harapan kami semoga bisa balik modal," kata Budi.