Ponsel 4G LTE: Blackberry Optimistis Penuhi Syarat 40% TKDN Sebelum 2017

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 21 Oktober 2015 | 20:00 WIB
/Ilustrasi
/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Vendor smartphone asal Kanada, Blackberry Ltd menyatakan kesiapan memenuhi syarat 40% TKDN untuk ponsel 4G LTE sebelum Januari 2017.

Blackberry mengklaim pihaknya telah membangun pusat riset dan pengembangan (research and development) di Indonesia.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan sejumlah kementerian, melalui Peraturan Menteri (Permen) tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution (LTE).

Managing Director Blackberry Indonesia Sofran Irchamni mengemukakan Blackberry Indonesia telah membangun pusat riset dan pengembangan tersebut sejak dua tahun lalu di Indonesia, dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan beberapa orang professor lulusan ITB.

Karena itu, pihaknya optimistis dapat memenuhi 40% TKDN sebelum awal Januari 2017 untuk ponsel 4G Long Term Evolution (LTE).

“Kami sudah membangun pusat riset dan pengembangan sejak dua tahun lalu di Indonesia dan kami optimis dapat memenuhi 40% TKDN, seperti yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia,” tutur Sofran kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Sofran optimistis Blackberry dapat memenuhi TKDN sebesar 40% sebelum awal Januari 2017.

Menurutnya, sampai saat ini Blackberry sudah memenuhi lebih dari 10% TKDN dan tahun depan akan ditambah lagi, hingga terpenuhi 40%.

“Kita sudah lebih dari 10% TKDN kok, beberapa dalaman perangkat kita sudah berasal dari dalam negeri,” tukasnya.

Sampai saat ini, regulasi dari  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait perhitungan detail TKDN yang akan diterapkan kepada setiap vendor smartphone yang telah mengusung model 4G LTE masih ditunggu.

TKDN tersebut nantinya akan terbagi ke arah pembangunan yang berisi riset dan juga pengembangan, desain dan beberapa hal terkait.

Selain itu, TKDN juga akan terbagi ke arah manufaktur yaitu software dan hardware.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebelumnya telah mengusulkan agar seluruh vendor smartphone asing dapat membuat desain house di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper