Bisnis.com, JOMBANG - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk meningkatkan kualitas warga nahdliyin di bidang riset, teknologi, dan inovasi.
Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Menristek Dikti Mohamad Nasir dan Ketum Umum PBNU Said Agil Siradj disaksikan oleh Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A. Muhaimin Iskandar dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana. Kesepakatan tersebut ditandatangani di Pesantren Mamba'ul Maarif, Denanyar, Jombang, Sabtu (1/8/2015).
Menristek Dikti menjelaskan bahwa melalui kesepakatan tersebut warga Nahdliyin diharapkan lebih peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan inovasi.
"Jadi, nahdliyin jangan hanya menimba ilmu untuk akhirat, tapi juga memperkaya pengetahuan dalam bidang lainnya," kata Menteri Nasir di Pesantren Mamba'ul Maarif, Denanyar, Jombang, Sabtu (1/8/2015).
Ke depan, menurut Menristek Dikti, warga NU akan dihadapkan pada era keterbukaan dan pasar bebas, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang segera diberlakukan.
"Menghadapi MEA yang sebentar lagi, tingkat persaingan akan makin ketat sehingga membutuhkan tingkat kemampuan, kemapanan, dan kualitas individual yang tinggi," ucap Menteri Nasir.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Menristek Dikti. "Kerja sama ini merupakan langkah baik untuk memperkaya dan memperkuat warga NU ke depan, terutama dalam bidang Iptek, riset, dan inovasi," kata Said Agil.