Utilisasi Hybrid Cloud Belum Optimal

Samdysara Saragih
Selasa, 28 April 2015 | 08:59 WIB
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan korporasi dinilai belum mengutilisasi komputasi awan hibrid (hybrid cloud) dengan optimal bila pusat data privat dan publik tidak terkoneksi secara penuh.

Kepala Teknis F5 Networks Indonesia—perusahaan penyedia solusi keamanan—Andre Iswanto mengatakan kelebihan dari komputasi awan hibrid adalah kemampuan memberikan layanan dengan cepat kepada pelanggan. Selain itu, arsitektur tersebut dapat melakukan pemulihan bencana secara lebih baik.

“Menurut riset dari Vanson Bourne, sejak dua tahun lalu adopsi hibrid  tumbuh sebesar 9%,” katanya dalam rilis tertulis, Senin (27/4/2015).

Komputasi awan hibrid adalah arsitektur teknologi informasi yang mengombinasikan pusat data privat perusahaan dengan pusat data publiknya. Optimalisasi terjadi bilamana antara aplikasi, keamanan, ketersediaan, dan akses di antara kedua infrastruktur tersebut tidak terpisah-pisah.

Namun, Andre menyebut proses penyatuan tersebut harus tetap lentur saat menjaga pergerakan layanan aplikasi di seluruh infrastruktur. Dalam proses tersebut, ujar dia, salah satu risiko yang mungkin timbul adalah di sisi keamanan.

Pasalnya, mobilitas aplikasi—yang berpindah dari pusat data privat ke publik—rentan dari serangan-serangan DdoS (Distributed Denial of Service). “Inilah yang membuat sistem keamanan tradisional tidak lagi mampu menjamin keamanan.”

Menurut Andre, komputasi awan hibrid juga harus dilindungi dengan solusi keamanan hibrid.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper