Harrisma Informatika Jaya Yakin Produk AIDC Berkembang Pesat

Bambang Supriyanto
Selasa, 20 Januari 2015 | 19:38 WIB
Presdir PT Harrisma Informatika Jaya Yansen Setiawan (tengah) didampingi Chief Business Officer Selvie Wijaya (kiri) dan Business Manager Riandy Shane (kanan) memperlihatkan produk AIDC yang dijual Harrisma/Jibi
Presdir PT Harrisma Informatika Jaya Yansen Setiawan (tengah) didampingi Chief Business Officer Selvie Wijaya (kiri) dan Business Manager Riandy Shane (kanan) memperlihatkan produk AIDC yang dijual Harrisma/Jibi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Harrisma Informatika Jaya, perusahaan distributor produk automatic identification and data capture (AIDC) atau Auto ID optimistis bisnis tersebut semakin berkembang pesat di Indonesia. 

 

AIDC adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari individu, objek, gambar, atau suara tanpa manual data entry. Sistem AIDC ini biasanya digunakan untuk mengelola inventory, delivery, aset, keamanan, dan dokumen.

"Industri AIDC ini akan terus berkembang dan di Indonesia potensi ini sangat besar. Kita lihat saja dari tingginya pertumbuhan industri retail, kehadiran sejumlah convenience store baru, dan food and beverage atau restoran," Presiden Direktur PT Harrisma Informatika Jaya Yansen Setiawan, Selasa (20/1).

Hal itu, sambungnya, tentu membuka peluang besar bagi Harrisma karena mereka akan menggunakan AIDC untuk membantu bisnis mereka.

"Industri retail butuh barcode dan POS Machine, begitu pula dengan restoran, rumah sakit, dan manufaktur. Semuanya butuh AIDC," jelasnya.

PT Harrisma Informatika Jaya sebagai salah satu distributor IT dan AIDC terbesar di Indonesia telah mengembangkan bisnis tersebut sejak 1986.

Sejumlah brand IT ternama turut bergabung untuk melebarkan bisnis mereka di Indonesia, di antaranya Lenovo, Apple, Motorola, Brother, Panasonic,
Honeywell, dan NEC.

Bersama sejumlah brand IT besar di atas, Harrisma selama 28 tahun terakhir mendistribusikan sejumlah produk mulai dari notebook, printer, scanner,
networking, barcode scanner, mobile computing, dan POS Machine di Indonesia.

”Saat kebanyakan perusahaan IT tidak menyadari betapa besar potensi bisnis AIDC ini, Harrisma selama 28 tahun konsisten mengembangkannya karena kami
tahu peluang bisnis ini sangat besar. Ekonomi Indonesia terus tumbuh dan itu artinya kami juga terus tumbuh,” kata Yansen.

Pada 2013 Harrisma mencatat kenaikan total penjualan sebesar 40% dari 2012 dan menghasilkan total revenue sebesar US$95 juta atau setara Rp 34
triliun.

Melihat prospek industri yang berkembang saat ini, Harrisma optimistis perusahaan akan meraih peningkatan pendapatan dan penjualan yang besar pada 2015.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper