Ini Kendala Akses Internet di Indonesia Menurut CEO Facebook

Samdysara Saragih
Senin, 13 Oktober 2014 | 18:53 WIB
Akses Internet/Bisnis
Akses Internet/Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA–Chief Executive Officer dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg menilai hambatan teknis (technical barrier) seperti efisiensi pengiriman data merupakan masalah terbesar akses Internet di Indonesia selain hambatan sosial dan ekonomi.

Berbicara di Jakarta dalam rangka kampanye Internet.org, hari ini, Senin (13/10/2014), dia mengatakan penghalang tersebut harus diatasi bersama oleh pemerintah, operator telekomunikasi, pengembang aplikasi, dan penyedia jaringan.

“Salah satu cara menumbuhkan perekonomian negara berkembang adalah dengan meningkatkan akses warga yang belum terjamah Internet,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini masih ada 1/3 penduduk Bumi yang belum terjangkau akses Internet yang mayoritas berada di negara-negara berkembang.

Internet.org merupakan proyek dari penyedia jejaring sosial terpopuler sejagat itu—bersama Ericsson, Nokia, Opera, Samsung, Mediatek, Qualcomm—untuk meningkatkan akses Internet di negara berkembang. Program tersebut telah diluncurkan antara lain di Filipina, Paraguay, Afrika Selatan, Zambia, dan India.

Melalui Internet.org, Facebook rencananya juga akan meluncurkan satelit dan drone. Meski demikian, Zuckerberg enggan mengungkapkan investasi yang dikeluarkan untuk rencana tersebut.

Tiap-tiap negara, menurut dia, memiliki hambatan-hambatan yang berbeda. Di India, kata Zuckerberg, social barrier seperti kurangnya konten berbahasa lokal menjadi masalah terbesar. Di Negeri Taj Mahal, Internet.org meluncurkan lomba bagi developer untuk membuat aplikasi dan layanan dengan bahasa lokal.

Sedangkan di Indonesia, katanya, hambatan terbesar adalah efisiensi data. Facebook telah berkolaborasi dengan penyedia jaringan Ericsson dan operator telekomunikasi XL Axiata untuk mengatasi kendala teknis tersebut.

Skemanya, jaringan dari XL akan dianalisis dan dipantau dengan simulasi aplikasi dari Facebook. Hasil analisis kemudian diolah oleh Ericsson untuk ditingkatkan kualitasnya.  Gambir, Bintaro, dan Tigakarsa, akan menjadi tiga pilot project—masing-masing sebagai representasi kawasan padat, daerah penyangga, dan pedesaan.

Selain itu, Facebook juga akan membuat lokakarya developer untuk membuat aplikasi yang lebih efisien. Para pengembang akan menguji karyanya dan menyesuaikan dengan jaringan yang tersedia.

Zuckerberg berkeyakinan, kerja sama ini juga akan dapat mengatasi hambatan sosial seperti di India sekaligus economic barrier seperti harga layanan data yang belum terjangkau. Aplikasi yang murah, katanya, akan mengurangi bandwidth sehingga mengurangi biaya akses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper