Terjebak Middle Income Trap, Indonesia Disarankan Perkuat Inovasi Hasil Litbang

Rahmayulis Saleh
Senin, 15 September 2014 | 12:15 WIB
Peringatan Puncak Harteknas ke-19 tingkat Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. /Rahmayulis Saleh
Peringatan Puncak Harteknas ke-19 tingkat Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. /Rahmayulis Saleh
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG - Indonesia dinilai masih terperangkap middle income trap, yakni situasi ekonomi di mana negara mengalami stagnasi income pada level produk domestik bruto yang telah dicapainya. PDB per kapita Indonesia US$2.000-US$12.000.

Agus Puji Prasetyono, Deputi Menteri Riset dan Teknologi bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek, mengatakan middle income trap ini telah memerangkap 35 dari 52 negara berpenghasilan menengah.

Penyebab utama middle income trap ini, antara lain karena perlambatan pertumbuhan ekonomi, sebagai akibat dari perlambatan produktivitas.

"Selain itu karena rasio investasi yang rendah, pertumbuhan manufaktur lamban, diversifikasi industri terbatas, kondisi pasar tenaga kerja buruk, atau secara umum dapat dikatakan inovasi tidak berkembang pada negara tersebut," ujar Agus pada Peringatan Puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19 tingkat Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (15/9/2014).

Untuk mengatasi hal tersebut, katanya, diperlukan peningkatan inovasi hasil litbang, sehingga tercapai peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan peningkatan total Faktor Produktivitas (TFP), yang merupakan sumber pertumbuhan, dan peningkatan kompetensi dan kapabilitas tenaga kerja.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper