Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan personal computer semakin menurun. Western Digital (WD), vendor hard disk asal Amerika Serikat, menyikapinya dengan menggarap network attached strorage (NAS).
NAS merupakan perangkat penyimpanan cloud pribadi yang terkoneksi Internet. Piranti ini dapat memuat 2-8 hard disk yang mendukung sistem ini.
Harianto Karim, Manajer Penjualan Indonesia WD, mengatakan penurunan hard disk untuk personal computer, baik dekstop maupun laptop, memang tidak dapat dihindari.
Namun, lanjutnya, WD cukup adaptif dengan melihat tren pada penyimpanan cloud pribadi yang berkembang seiring portofolio komputasi awan lain seperti infrastruktur, platform, dan software.
“Saat ini penjualan memang lesu, tetapi kami bisa kompensasikan dengan pertumbuhan cloud storage,” katanya di Jakarta, hari ini, Kamis (4/9/2014). Namun dia enggan mengungkapkan detil besar pertumbuhannya.
NAS menyasar segmen rumah tangga dan perkantoran kecil. Perangkat ini dapat mengakomodasi 20-25 pengguna dari dekstop, laptop, tablet, dan smartphone.
Perangkat ini diklaim lebih baik ketimbang penyimpanan komputasi awan gratis yang berkapasitas terbatas. Juga aman karena tidak perlu dialih daya ke pihak lain.
Sebagai penyedia hard disk NAS, Harianto mengklaim WD sebagai pemimpin pasar. Itu terlihat juga dari vendor NAS yang menggunakan produk WD seperti Asustor, IO Data Device, QNAP Systems, Synology, dan Thecus Tech.
Sementara itu, Agustian Purnama, Manajer Produk Astrindo Senayasa—distributor QNAP Systems—mengakui permintaan di pasar terhadap perangkat NAS meningkat. “Pertumbuhannya mencapai 50% tiap tahun,” ungkapnya.