Bisnis.com, JAKARTA – ISACA cabang Indonesia memiliki nakhoda baru. Isnaeni Achdiat, secara resmi memimpin asosiasi tata kelola informasi itu, terhitung sejak 18 Juli 2014. Dia terpilih menggantikan Surdiyanto Suryodarmodjo yang telah memimpin organisasi tersebut selama 14 tahun.
Dalam acara serah terima jabatan, Partner Advisory Service Ernst & Young Indonesia itu memaparkan 10 rencana program untuk masa jabatan yang berakhir pada 31 Desember 2016 mendatang. Beberapa di antaranya adalah membuat ISACA berstatus sebagai badan hukum dan memiliki kantor tetap.
“Kami juga akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berminat pada ilmu tata kelola informasi,” katanya di Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Saat ini ISACA cabang Indonesia memiliki 518 anggota yang terdiri dari dari auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, direktur informasi korporat, dan auditor internal berbagai industri.
Dalam dua tahun ke dapan, Isnaeni menargetkan akan melipatgandakan jumlah anggota menjadi minimal 1000 orang, terutama kalangan pemerintahan, baik pusat maupun daerah.
ISACA merupakan organisasi profesi internasional di bidang tata kelola informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada 1967. Pada awalnya, ISACA merupakan singkatan dari Information Systems Audit and Control Association. Namun, sejak 2008, kepanjangan tersebut tidak lagi dipakai dan ISACA menjadi nama badan tanpa kepanjangan.
Organisasi ini mengeluarkan sertifikat internasional di bidang tata kelola informasi seperti Certified Information Systems Auditor (CISA), Certified Information Security Manager (CISM), Certified in the Governance of Enterprise IT (CGFIT), dan Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC).