Bisnis.com, JAKARTA - Produsen telepon pintar Blackberry diketahui masih mengalami tekanan keuangan, setelah menjual aset real estatenya seluas 3 juta kaki senilai US$278 juta sejak awal tahun.
Pada Kamis (3/7/2014) lalu, Blackberry sepakat untuk menjual fasilitas risetnya di Jerman ke Volkswagen. Selain menjual aset, VW juga akan mempekerjakan 200 karyawan BlackBerry untuk bergabung pada divisi VW infotainment Gmbh.
VW diketahui memang tengah membangun teknologi untuk mengelola sistem informasi dan hiburan pada mobil yang mereka hasilkan seperti dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (6/7/2014).
Melepas aset real estate adalah salah satu cara bagi Blackberry untuk mendapatkan arus kas dan berusaha kembali untuk meraih untung. Untuk kuartal terakhir, Blackberry melaporkan pendapatan US$1 miliar dolar, turun 2/3 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Namun, angka ini lebih baik dibandingkan dengan perkiraan para analis karena hanya setengah dari yang diramalkan. CEO John Chen menyatakan perusahaannya akan tetap memproduksi perangkat keras, "Saya harap tidak seorangpun berfikir bahwa kami tidak serius membangun bisnis handset," jelasnya.