Bisnis.com, JAKARTA –Pengusaha mengeluhkan rumitnya izin pembangunan menara telekomunikasi di daerah sehingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Mantan Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan saat ini muncul berbagai macam perizinan yang tidak relevan dan cenderung bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya.
Kendala lain yakni pengurusan izin yang lama dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi serta adanya pungutan retribusi pengendalian menara telekomunikasi sebagai implementasi UU No.28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Menurut Sakti, banyaknya masalah itu tidak sebanding dengan efek yang dirasakan pengusaha menara dari adanya pungutan daerah. Idealnya, ada fasilitas yang didapat pengusaha menara dari penyetoran retribusi pemerintah daerah.
“Misal, ada petugas pengawas menara yang mengecek menara-menara telekomunikasi secara berkala agar tetap sesuai dengan ketentuan dan tidak membahayakan masyarakat sekitar. Dengan adanya petugas tersebut maka pengawasan terhadap menara-menara telekomunikasi menjadi lebih tertib dan objektif,” ujar Sakti dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu, (11/6/2014).
Menara telekomunikasi diharapkan dapat menjadi multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi regional. Karena, penambahan menara telekomunikasi baru seiring dengan bertambahnya penempatan base transceiver station (BTS) oleh operator telekomunikasi. Hal ini untuk mendukung kelancaran berkomunikasi serta menunjang kemudahan aktivitas masyarakat.
Saat ini anggota Aspimtel memiliki lebih dari 30.000 menara di lebih dari 430 kabupaten/ kota di Indonesia. Aspimtel mewadahi 27 perusahaan penyedia menara dengan total menara yang dimiliki anggota sebanyak 20.472.
Hari ini, Rabu, (11/6/2014), Aspimtel menggelar musyawarah nasional (munas) 2014 di Balai Kartini, Jakarta. Munas dihadiri oleh perusahaan-perusahaan penyedia menara telekomunikasi, operator, regulator, dan perbankan.
Agenda munas Aspimtel 2014 yakni pemilihan dan pelantikan pengurus baru Aspimtel serta diskusi peningkatan kemitraan antara penyedia menara, operator, regulator, dan perbankan.
Munas Aspimtel 2014 telah melantik David Bangun, CEO PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), sebagai Ketua Umum Aspimtel.
“Aspimtel akan terus berupaya untuk mengoptimalkan perannya dalam industri, baik dalam memberikan usulan dan langkah demi kemajuan industri. Dengan kepengurusan yang baru ini diharapkan dapat menjadi pembaruan dan terus meningkatkan peran dan fungsi asosiasi ini,” tutur David.
Dalam diskusi peningkatan kemitraan, Aspimtel berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.