Bisnis.com, JAKARTA--SAS, vendor software dan business analytics global, memperkenalkan SAS Predictive Asset Maintanance yang diperuntukkan bagi perusahaan minyak dan gas (migas).
Reinhard Hoene, Senior Product Manager SAS, mengatakan solusi ini akan membantu perusahaan migas menganalisis big data dari mesin dan peralatan untuk mengurangi potensi kerusakan. Dia mengklaim perusahaan terkemuka seperti Posco dan Shell juga sudah mengimplementasikan solusi ini.
“Kami akan memperkenalkan solusi ini bagi industri migas di Indonesia pada IPA Convention and Exhibition 21 Mei-23 Mei 2014,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (19/5/2014).
Hoene mengklaim dengan tambahan SAS Visual Analytics, perusahaan dapat menganalisa data dengan mudah untuk menemukan akar penyebab sistemik. Menurutnya, gangguan operasional sering terjadi ketika prosedur pemeliharaan tidak diikuti dengan baik. Dengan solusi ini, perusahaan bisa memprediksi kapan penurunan kinerja mesin dan peralatan akan terjadi.
Menurutnya, solusi ini mengkombinasikan predictive analytics dan visual analytics dengan memanfaatklan data global positioning system untuk membantu menemukan informasi penting dalam big data.