Bisnis.com, JAKARTA—PT Indosat Tbk. diprediksi bisa lebih cepat menerapkan teknologi E-GSM ketimbang PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) yang juga mengupayakan hal serupa.
Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika M. Budi Setiawan mengatakan induk usaha Starone ini lebih berpeluang karena lisensi atas frekuensi 850 Mhz yang dipakai menggelar jaringan code division multiple access (CDMA) sudah berada di tangan Indosat.
Apalagi secara teknis posisi frekuensi CDMA perusahaan ini sudah berdekatan dengan frekuensi GSM di 900 Mhz.
“Dibandingkan Telkom, mereka [Indosat] bisa duluan,” ujarnya, Selasa (13/5).
Kendati demikian, Budi justru menampik jika dikatakan Indosat sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Kominfo.
Padahal, sebelumnya Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli menegaskan pihaknya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah untuk menerapkan extended global system for mobile communication (E-GSM).
Teknologi ini merupakan inovasi untuk memanfaatkan frekuensi CDMA guna menggelar layanan GSM. Telkom dikabarkan tengah melakukan uji coba di Papua agar frekuensi Flexi di 850 Mhz bisa digunakan Telkomsel.
Namun, Budi mengatakan Telkom tidak bisa begitu saja mengalihkan frekuensi tersebut. Pasalnya, lisensi Flexi dipegang oleh Telkom, sedangkan lisensi GSM dimiliki oleh Telkomsel
