Software AG Akan Buka Kantor di Jakarta

Rezza Aji Pratama
Kamis, 17 April 2014 | 02:26 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Software AG, penyedia solusi korporasi global, berencana memantapkan posisinya di Tanah Air dengan membuka kantor cabang pada tahun ini. 

Steve Keys, Senior Vice President Software AG Asia Pasifik, Turki dan Afrika, mengatakan dengan pertumbuhan konsumen digital yang sangat pesat membuat Indonesia menjadi pasar menjanjikan bagi penyedia solusi global. Saat ini, Software AG telah memiliki 12 pelanggan di Indonesia.
 
"Saat ini kami memang baru memiliki tim sales di sini [Indonesia], tapi kami akan segera membuka kantor," ujarnya, Selasa (15/4/2014).
 
Menurut Keys, berbagai tren teknologi informasi seperti big data, komputasi awan dan mobilitas saat ini sedang menjamur di Indonesia.
 
Kendati demikian, adopsi ini baru tahap awal dan akan terus berkembang. Kesadaran kalangan korporasi untuk mengadopsi beragam solusi ini juga semakin tinggi.
 
Sektor finansial, manufaktur dan telekomunikasi menjadi sektor yang paling agresif melakukan implementasi ini. 
 
Dia melanjutkan, banyak usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia belum mengadopsi solusi teknologi. Padahal adopsi ini bisa dijadikan senjata utama untuk menghadapi persaingan bisnis.
 
Persoalan biaya investasi memang menjadi kendala klasik banyak perusahaan. Menyikapi hal ini, Keys mengatakan anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya, Investasi teknologi lebih bersifat jangka panjang.
 
Agar bisa bersaing di pasar dalam negeri, perusahaan menyediakan solusi yang bisa diterapkan dengan mudah oleh korporasi.
 
Menurut Keys, pendekatan yang biasa dipakai dengan mengganti seluruh sistem yang sudah ada dengan solusi baru.
 
Hal ini menurutnya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Software AG memilih jalan yang berbeda dengan mengintegrasikan sistem yang lama dengan solusi baru yang ditawarkan. 
 
Kendati masih tergolong baru bermain di Indonesia, penyedia solusi asal Jerman ini optimistis bisa menggaet lebih banyak pelanggan.
 
Untuk kawasan regional, pihaknya mematok target pertumbuhan 30% dengan mengandalkan pasar yang sudah lebih dulu stabil seperti Australia dan pasar baru seperti Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper