.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mencegah banjir yang membesar di DKI Jakarta dan sekitarnya, BPPT dan BNPB bekerja sama menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna redistribusi curah hujan. Anggaran untuk kegiatan ini sekitar Rp20 miliar.
F. Heru Widodo, Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengatakan TMC adalah suatu bentuk upaya intervensi manusia untuk memodifikasi cuaca, dengan tujuan mengondisikan cuaca agar sesuai dengan keinginan. TMC dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan.
Dia menjelaskan penerapan TMC untuk redistribusi hujan di Jakarta dan sekitarnya, dilakukan dengan metode mekanisme proses lompatan (jumping process mechanism).
Metode ini dilakukan dengan cara menyemaikan awan menggunakan semai bubuk NaCI dengan pesawat terbang, dan mekanisme persaingan dengan ground-based generator (GBG).
"TMC sudah dilakukan sejak 14 Januari lalu. Untuk kegiatan selama 2 bulan disediakan anggaran Rp20 miliar. Dana ini disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB]," ujar Heru di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Heru menuturkan selama 5 hari (14-19 Januari) tim TMC melakukan rekayasa cuaca untuk redistribusi curah hujan, berhasil mengurangi 22% curah hujan di DKI Jakarta.
"Tim TMC sudah melakukan 9 penerbangan selama 5 hari tersebut, dengan satu unit pesawat Hercules A-1328. Sehari terbang 1-2 kali dan menghabiskan bahan semai garam [NaCI] bubuk sebanyak 34 ton," ungkapnya.
Dia menjelaskan kegiatan TMC kali ini adalah menghujankan awan di bagian barat Jawa, Pelabuhan Ratu, dan Selat Sunda. "Kami juga menerapkan penyemaian di darat melalui GBG di beberapa wilayah di Jakarta," tambahnya.
Menurut dia, kegiatan TMC ini adalah mengurangi curah hujan, bukan meniadakan hujan sama sekali sehingga intensitas hujan berkurang dan durasinya tidak lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
