Bisnis.com, JAKARTA - Ketidaktepatan desain dan skalabilitas dianggap menjadi salah satu pemicu ketidakefisienan penggunaan data center (pusat data) oleh perusahaan.
“Banyak data center tidak memiliki ukuran yang tepat, akibatnya banyak sumber energi yang terbuang sia-sia,” ujar Senior Vice President IT Business Schneider Electric Asia Pasifik dan Jepang Philippe Arsonneau kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Dia menyebutkan desain dan ukuran data center sangat berkaitan erat dengan skalabilitas. Perusahaan yang tidak merancangnya dengan baik akan kesulitan saat kebutuhan kapasitas data center meningkat. Kondisi itu pun, akan berujung pada pembengkakan investasi di kemudian hari.
Menurutnya, pengurangan beban energi telah menjadi salah satu perhatian penting bagi perusahaan yang mengadopsi data center untuk menunjang bisnis mereka. Pasalnya biaya untuk pemenuhan energi rata-rata menyita 70% dari total biaya operasional data center.
Adapun total biaya operasional data center setelah 7-10 tahun, bakal menyamai jumlah investasi awal pembangunan pusat data tersebut. “Artinya mengurangi konsumsi energi akan meningkatkan profitabilitas data center,” ujarnya.
Penghematan itu pun dapat dialokasikan untuk investasi di bidang lain yang turut menunjang bisnis. Meski begitu, Arsonneau menilai kondisi ideal tersebut belum banyak dicapai perusahaan pemilik data center.
Pasalnya sebagian dari mereka justru tidak memiliki mekanisme pengaturan yang baik. Akibatnya status dan informasi penting dari data center yang sedang berjalan kerap luput dari pantauan.