Kapitalisasi Pasar Anjlok 90%, HTC akan Bernasib Seperti BlackBerry?

Sutarno
Rabu, 2 Oktober 2013 | 11:41 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Saham HTC—produsen smartphone dari Taiwan—terus terupuruk. Nilai kapitalisasi pasarnya tinggal US$3,8 miliar atau turun 90% dari level tertinggi US$37 miliar yang diraih pada 2011.

Investor pun mulai mengait-ngaitkan nasib HTC akan sama seperti BlakBerry: perusahaan dijual ke orang lain.

Dari sisi bisnis ponsel pintar, data Bloomberg menunjukkan pangsa pasar HTC selama kuartal II/2013 atau periode April-Juni mencapai 2,8% atau anjlok 3 poin dari tahun lalu sebesar 5,8%.

Meskipun demikian, Dennis Chan, Analis Yuanta Securities, melihat peluang untuk terjadinya merger akuisi terhadap HTC sangat kecil jika dilihat dari nilai buku produsen ponsel pintar asal Taiwan tersebut.

"Rasio harga saham terhadap nilai bukunya menjadi terlalu mahal untuk proses merger ataupun akuisisi," ujarnya seperti dikutip Bloomberg hari ini, Rabu (2/10/2013).

Pihak HTC pun dalam pernyataan resminya mengatakan sama sekali tidak ada rencana untuk mencari pembeli, karena justru telah menyiapkan inisiatif baru.

Apakah pernyataan itu keluar karena justru tidak ada yang berani mengakuisisi HTC karena rasio harga saham terhadap nilai bukunya terlalu mahal?

Entahlah. Yang jelas, para penggemar ponsel pintar HTC tak usah risau karena peta jalan teknologi ponsel pintar buatan Taiwan itu masih akan terus dijalankan.

Sebagai pengguna ponsel, lupakan saja kemerosotan harga saham HTC di bursa saham. Toh teknologi ponsel pintarnya tidak terdegradasi hanya karena harga sahamnya turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper