Bisnis.com, JAKARTA - BlackBerry dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli kembali semua saham perusahaan dan go private untuk menyusun kembali strategi.
Sebelumnya, Chief Executive BlackBerry Thorsten Heins dan beberapa direksi perusahaan mengindikasikan hal tersebut. Go private mereka nilai dapat menjadi pilihan bagi perusahaan untuk membenahi diri dari berbagai masalah yang belakangan mendera.
"Memang ada indikasi perubahan sikap dari jajaran direksi," ungkap sumber anonim, seperti dilansir Reuters, Jumat (9/8).
Meski demikian, hingga saat ini belum ada keputusan apapun, dan BlackBerry., perusahaan belum mengajukan proses jual-beli saham, kata sumber anonim tersebut.
Beberapa analis memproyeksikan, jika benar BlackBerry berniat go private, perusahaan akan kesulitan mencari pembeli dan pendanaan. Pasalnya, saat ini BlackBerry masih mencatatkan kerugian yang cukup besar.
Tak hanya itu, harga saham perusahaan bahkan melorot lebih dari 19% sepanjang tahun ini. Nilai pasar BlackBerry juga merosot menjadi hanya US$4,8 miliar dari US$84 miliar pada puncak kejayaan mereka pada 2008 silam.
BlackBerry yang baru-baru ini mencoba bangkit melalui deretan produk BlackBerry10, masih menolak untuk mengonfirmasi kabar ini.
Pada bulan lalu, Heins menyebutkan perusahaan tengah berada pada jalur yang benar dan memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan semua masalah. Selama 8 bulan ke depan, BlackBerry akan meluncurkan jajaran perangkat ponsel pintar BlackBerry 10 lainnya. Perusahaan juga sedang mempertimbangkan opsi untuk melisensi peranti lunak sistem operasi terbaru mereka dan melakukan banyak kerja sama.
Namun, penjualan beberapa perangkat pengusung BlackBerry10 pun tak sesuai ekspektasi para analis, hingga memunculkan keraguan apakah BlackBerry mampu bertahan di tengah persaingan antara iPhone milik Apple dan Galaxy milik Samsung.
(34)
BlackBerry Akan Go Private?
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Martin Sihombing