Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong instansi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menggunakan open source.
Sistem open source dinilai bukan hanya dapat membantu menghemat anggaran tetapi juga menghilangkan ketergantungan kepada software asing dan menekan penggunaan software bajakan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan pasar Indonesia sangat besar sehingga sangat disayangkan jika software asing dan bajakan merajai penggunaan software. Open souce menjadi alternatif karena selain murah, juga merupakan bentuk kemandirian dalam teknologi dan informatika.
“Bayangkan biaya satu komputer dengan software asli sekitar Rp5juta lalu dengan open source kita bisa gratis ataupun bayar mungkin hanya Rp1 juta. Penghematan yang dilakukan sangat besar,” ujarnya hari ini, Senin (15/7/2013).
Tifatul menjelaskan pihaknya tengah mengumpulkan semua stakeholer baik dari pemerintah, mahasiswa, swasta dan industri untuk membuat road map perpindahan dari aplikasi mapan kepada open source.
Perpindahan itu akan dilakukan secara perlahan dengan menyediakan software open source gratis dan membangun ekosistem pengguna open source dengan menggelar pelbagai acara seperti Indonesian Open Source Award 2013.
Open Source Award (IOSA) 2013 yang merupakan ajang kompetisi pembuatan aplikasi open source, yang akan berlangsung pada 31 Agustus 2013.