Ramadan, DNS Nawala Tapis 647.622 Situs Porno, Judi

Galih Kurniawan
Jumat, 5 Juli 2013 | 00:16 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA—Yayasan Nawala mengklaim telah menapis 647.622 situs pornografi melalui DNS Nawala hingga 4 Juli 2013. Menurut mereka, percobaan akses pada situs-situs dengan konten terlarang cenderung meningkat.

DNS Nawala mencatat setiap hari terdapat sekitar 1,2 miliar pencarian (query) terkait dengan konten berkategori terlarang seperti perjudian, penipuan, phising, proxy, malware dan SARA. Dari pencarian itu terdapat 1 juta halaman yang terblokir setiap hari. Meski begitu Nawala menyebutkan menjelang Ramadan biasanya terjadi kenaikan trafik layanan pemblokiran hingga 10 kali lipat dari biasanya.

“Ramadan pekan pertama dan terakhir biasanya pengguna DNS Nawala banyak. Kami sangat aware pada situs-situr perjudian online dan potensi penipuan yang terus meningkat. Situs judi online tentu sangat berbahaya karena siapa saja dengan koneksi Internet bisa membukanya, bahkan anak-anak,” ujar Direktur Pelaksana DNS Nawala M Yamin di Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Dia mengatakan pihaknya banyak menemukan situs judi online di Indonesia. Kebanyakan dari situs tersebut berafiliasi dengan situs judi online asing. Yamin tidak menampik tidak gampang menapis situs-situs semacam itu karena selalu berubah-ubah.

Dari data DNS Nawala hingga 4 Juli lalu terdapat sedikitnya 7.540 situs judi online yang berhasil teridentifikasi. “Kalau satu berhasil teridentifikasi biasanya akan meluas ke situs lain. Karena biasanya mereka berafiliasi,” imbuh dia.

Dia menyebutkan berdasar salah satu penelitian total pendapatan dari perjudian online dunia diperkirakan sudah mencapai US$18 miliar . “Itu baru 2008, sekarang bisa lebih besar lagi.”

Yamin mengatakan larangan mengenai judi online sudah termuat dalam Undang-Undang No.11/2008. Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang tersebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan atau dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.

Selain situs perjudian online, DNS Nawala juga menapis situs-situs terkait dengan penipuan. Hingga kemarin mereka telah mengidentifikasi sebanyak 3.585 situs semacam itu.

Menurut Yamin, ada beberapa hal yang mendorong tumbuhnya penipuan di ranah online, di antaranya tersedianya hosting murah, bahkan tidak berbayar , penggunaan domain dot com yang bebas ketentuan administratif, dan cukup mudahnya aplikasi e-commerce tidak berbayar diimplementasikan pada situs-situs tersebut .

“Kurang sosialisasi tentang e-commerce yang baik dan benar serta sifat konsumtif juga bisa menjadi pemicu praktik-praktik penipuan melalui online,” kata dia.

Dia menyebutkan ada beberapa langkah identifikasi awal yang bisa dilakukan pengguna agar terhindar dari penipuan semacam itu. Harga yang murah atau di bawah harga pasar serta tampilan situs yang nyaris serupa satu sama lain wajib diwaspadai pengguna.

Mereka yang menemukan nama situs menyerupai nama situs asli atau menggunakan hosting tidak berbayar juga patut menaruk curiga. Apalagi situs tersebut tidak mau melayani pembayaran di tempat alias cash on delivery. Yamin menyarankan pengguna selalu mengecek alamat perusahaan termasuk nomor telepon yang digunakan sebelum memutuskan membeli dari situs tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper