Gara-gara Serangan Cyber, Perusahaan Rugi Besar

Gloria Natalia Dolorosa
Jumat, 28 Juni 2013 | 17:12 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA – Serangan cyber pada perusahaan besar bisa menyebabkan kerugian hingga lebih dari Rp6,4 miliar.

Kerugian terbesar ditimbulkan oleh insiden serangan itu sendiri, hilangnya peluang dan laba, serta pembayaran kepada spesialis remediasi pihak ketiga, dengan rata-rata biaya mencapai lebih dari Rp5,6 miliar.

Angka itu berasal dari hasil pengolahan survei yang dilakukan Kaspersky Lab bekerja sama dengan B2B International. Pengeluaran ‘respon’ untuk merekrut atau melatih staf, serta memperbarui peranti keras, peranti lunak, dan infrastruktur lain menimbulkan biaya tambahan rata-rata sekitar Rp823 juta.

Siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (28/6/2013) menyebut jumlah kerugian yang ditimbulkan berbeda-beda bergantung dari lokasi perusahaan yang mengalami serangan. Contoh, rata-rata kerugian tdi Amerika Utara mencapai Rp8,1 miliar. Insiden di Amerika Selatan menimbulkan kerugian sekitar Rp8 miliar, sedangkan di Eropa Barat, meski lebih rendah tetap signifikan bagi perusahaan, sekitar Rp6,2 miliar.  

Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan cyber terhadap perusahaan skala kecil dan menengah (UKM) relatif lebih rendah dibanding kerugian yang diderita perusahaan besar. Namun, mengingat kecilnya skala UKM, angka kerugian tetap menjadi masalah besar.

Rata-rata kerugian yang timbul karena insiden soal keamanan TI pada UKM sekitar Rp496 juta. Dari angka tersebut, sekitar Rp357 juta ditimbulkan oleh insiden itu sendiri. Sementara, sisanya dari pengeluaran lain terkait insiden keamanan tersebut.

Rata-rata kerugian untuk serangan cyber terhadap UKM di Asia Pasifik mencapai lebih dari Rp952 juta. Kerugian terbesar berikutnya tercatat di Amerika Utara dengan rata-rata kerugian mencapai Rp814 juta. sementara angka kerugian terendah berada di Rusia, yaitu sekitar Rp208 juta.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus kerugian finansial yang diderita oleh perusahaan kecil diikuti dengan kerugian lain yang jumlahnya mencapai 5% dari pendapatan tahunan perusahaan tersebut. Bahkan, dalam satu kasus, sebuah perusahaan yang sebelumnya cukup sukses kehilangan seluruh bisnisnya karena insiden keamanan.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper