3G: Kena Interferensi, Axis Balik ke Blok Lama

Galih Kurniawan
Jumat, 14 Juni 2013 | 20:57 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA—Operator telekomunikasi Axis menemukan sejumlah wilayah interferensi dengan PCS1900 dalam proses migrasi ke blok 11 dan 12 di spektrum 2,1GHz. Selain di Bali dan Lombok, Axis juga mengklaim terjadi interferensi di lima lokasi di Batam.

Migrasi itu dilakukan sebagai bagian dari penataan frekuensi 2,1GHz pasca-seleksi dua blok terakhir beberapa waktu lalu. Pemerintah menata ulang blok di frekuensi tersebut sehingga dapat berdampingan alias contiguous untuk masing-masing operator.

“Untuk Bali dan Lombok kami terpaksa rollback ke blok dua dan tiga lagi karena interferensi besar. Pada periode tertentu blocking [PCS1900] bisa sampai 100%,” ujar GM Technology Strategy Axis Deden Machdi hari ini, Jumat (14/6/2013).

Dia menegaskan jika di wilayah tersebut Axis tidak kembali ke blok 2 dan 3 maka pihaknya tidak akan dapat memenuhi standar key performance index (KPI) yang telah ditentukan pemerintah. Menurutnya dalam pengukuran yang dilakukan di Bekasi Jawa Barat belum lama ini, batas maksimal Received Total Wideband Power (RTWP) yang seharusnya -100dBm ternyata naik hingga menjadi -70dBm. RTWP menunjukkan tingkat gangguan pada pita frekuensi teknologi UMTS (universal mobile telecommunication system) yang juga digunakan Axis.

Deden menyebutkan gangguan semacam itu sangat memengaruhi kualitas layanan operator kepada pelanggan tak hanya pada layanan dasar seperti potensi drop call namun juga layanan data (packet switch).

“Pengukuran di Bekasi hanya sebagai contoh, kondisinya sama saja di daerah lain. Hal itu tentu tidak boleh terjadi karena kami harus memenuhi target pendapatan, menjaga image serta mencegah ketidakpuasan pelanggan,” jelasnya.

Axis memiliki sekitar 184 node B (BTS 3G) di Bali dan Lombok dari total sebanyak 3.803 node B mereka yang tersebar di berbagai daerah. Jumlah pelanggan Axis di wilayah itu diklaim mencapai 500.000 subscriber dari total 17 juta pengguna yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper