BISNIS.COM, JAKARTA -- Tim siswi dari SMAN 1 Bogor menjadi pemenang kompetisi L’Oréal Girls Science Camp (LGSC) 2013 yang diadakan pada 21-22 Mei di Panjang Jiwo Resort, Bogor.
“Kami sangat senang terpilih sebagai tim pemenang LGSC 2013. Hampir tidak percaya sewaktu tim kami dipanggil sebagai pemenang, karena banyak presentasi yang bagus dan menarik dari tim lainnya," kata Frisca Erika, juru bicara dari tim SMAN 1 Bogor.
Dia menjelaskan program itu merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus berarti. "Kami mendapatkan begitu banyak pengetahuan sains tidak hanya dari aktivitasnya tetapi juga dari para peneliti lembaga Eijkman dan juga para penerima beasiswa L’Oréal – Unesco for Women in Science (FWIS).”
Ajang tersebut merupakan kerja sama L’Oréal dengan Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU), dan lembaga Eijkman.
Even ini merupakan program tahunan L’Oréal Girls Science Camp (LGSC), yaitu kegiatan selama 2 hari ,dimana tim siswi SMA dari berbagai sekolah di Indonesia mempelajari bagaimana menyenangkannya sains melalui 'DNA Forensik Menguak Tabir Kejahatan' sebagai tema tahun ini.
Berbagai kegiatan menarik diadakan dalam kegiatan 2 hari ini termasuk kunjungan ke laboratorium lembaga Eijkman, memecahkan misteri kasus kriminal, sesi diskusi dengan AKBP dra. Endang Sri Mulyaningsih, M. Biomed, Apt dari Departemen Kepolisian Forensik Nasional Indonesia dan Garnier workshop bersama Tasya Kamila (Ambasador Garnier Pure Active Brand).
“Atas nama L’Oréal, saya ingin mengucapkan selamat kepada tim pemenang LGSC 2013 dari SMAN 1 Bogor. Dengan program yang sekarang merupakan tahun ke-9, kami bangga melihat banyaknya siswi yang tertarik dengan sains dan memilih karier sebagai peneliti," ujar Vismay Sharma, Presiden Direktur PT L’Oréal Indonesia, dalam keterangan pers, Kamis (23/5).
Sejak tahun 2010, sambungnya, perusahaan telah menggelar program ini secara nasional dan untuk program tahun ini, terdapat tim SMA yang tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari beberapa kota di Indonesia lainnya seperti Semarang, Medan, Bandung dan Denpasar. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mempromosikan sains bagi para remaja putri untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis penelitian.
Pada tahun ini, setelah melalui proses seleksi yang ketat, 15 tim finalis terpilih untuk ikut ambil bagian dalam babak final dan mempresentasikan proposal mereka di depan juri yang terdiri dari perempuan peneliti, yaitu dr. Loa Helena Surjadi M.S. (lembaga Eijkman) dan tiga penerima beasiswa L’Oréal-UNESCO FWIS, Fenny M. Dwivany, Ph.D, Rani Sauriasari, M.Sc, Ph.D, Apt, dan Elvi Restiawaty, Ph.D.
“Untuk menentukan tim pemenang LGSC 2013 sangat sulit, karena semua tim sangat antusias terhadap tema kompetisi tahun ini. Saya, bersama dengan juri lainnya, kagum dengan banyaknya pengetahuan mengenai DNA-Forensik yang mereka serap dalam waktu yang sangat singkat – para siswi ini memang cerdas,” kata Fenny M Dwivany, Ph.D, salah satu juri LGSC 2013 yang telah menjadi juri sejak 2011.
