BISNIS.COM,BOGOR: Ikan bersuara, masih sangat aneh terdengar di telinga masyarakat awam. Kita tahu suara biasanya ditimbulkan oleh mahluk hidup yang termasuk kategori mamalia seperti sapi, kuda, dan kambing.
Sementara itu mamalia yang hidup di air yang mengeluarkan suara adalah lumba-lumba dan paus. Namun tak banyak yang tahu bahwa ikan lain pun bisa bersuara. Demikian juga dengan ikan-ikan jenis seperti ikan gurame, ikan mas, dan sebagainya.
Mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, I Gede Mahendra Wijaya dalam sebuah Program Kreatifitas Mahasiswa bersama dengan Dhaniyanto Mayrendra Rasyid, I Made Teguh Wirayudha dan dibimbing oleh Dr.Ir. Sri Pujiyati,MSi dapat mengetahui suara yang timbul dari Ikan Gurame.
Tidak hanya suara ikan, inovasi temuan tim peneliti IPB ini juga dapat menentukan produktivitas ikan dari suara yang dihasilkannya tersebut.
“Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Bioakustik,” kata I Gede Mahendra Wijaya, Jumat (12/4).
Metode Bioakustik biasa digunakan untuk melihat pola dan karakter suara mamalia laut secara umum. Namun I Gede Mahendra mengkaitkan Bioakustik dengan produktifitas pada ikan gurame. Hal ini baru yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia.
Sementara itu untuk melakukan perekaman suara I Gede Mahardika dan tim menggunakan alat bantu hydrophone.
“Penelitian ini didasarkan pemikiran bahwa perlunya satu metode yang mampu dikembangkan untuk mengetahui mutu indukan ikan gurame yang efektif dan efisien tanpa menyentuh ikan itu sendiri,” kata I Gede Mahendra.
Sebab saat ini penyeleksian indukan ikan umumnya dengan cara menganalisis Tingkat Kematangan GONAD (TKG), namun metode ini dilakukan harus dengan cara pembedahan Gonad ikan dan diteliti melalui mikroskop,sementara pada masyarakat tradisional, mereka hanya melihat dari karakter dan fisiologi Ikan.
Dengan cara seperti itu dinilai kurang efektif, selain dapat melukai ikan juga memakan waktu yang lama, kata I Gede Mahendra.
Proses penelitian yang dilakukan Mahendra dan tim terbilang mudah yaitu dengan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh ikan dalam beberapa tahap.
Kemudian suara yang sudah terekam dianalisa untuk mendapatkan karakteristiknya (frekuensi dan intensitas suara). Karakteristik suara dari masing-masing indukan ikan tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah telur yang dihasilkannya.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan ikan yang memiliki produktifitas tinggi memiliki Rentang frekuensi dan intensitas yang lebih sempit yaitu 2.952 Hz dan rentang Intensitas 19 dB,dibandingkan dengan ikan yang memiliki produktivitas yang lebih rendah dengan rentang frekuensi maupun intensitas yang lebih lebar yaitu 5.062 hz dan rentang intensitas 30 dB.
Teknologi ini diharapkan mampu memberi solusi bagi pembudidaya ikan gurame agar dapat dengan cepat dan mudah melakukan penyortiran indukan gurame yang unggul tanpa harus menyakiti induk ikan. Dengan sortiran tepat indukan yang produktif dapat membantu peningkatan petani dalam budidaya ikan gurame.(Foto:penyuluhpi)