BISNIS.COM,CIBINONG -- Situs Gunung Sodong di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai kawasan pusat peradaban dunia diteliti mahasiswa arkeologi dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
"Untuk masalah keilmuan kami serahkan kepada para ahlinya, seperti kawan-kawan dari arkeologi UI dan ITB (untuk membuktikannya), karena kami meyakini Bogor adalah pusat peradaban dunia," kata Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman saat menyambut calon-calon arkeolog muda itu di Cibinong, Senin (8/4).
Saat menerima mahasiswa Wabup didampingi para peneliti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Provinsi Banten, sebagai mentor.
Mengenai diyakininya bahwa Bogor adalah pusat peradaban dunia, kata dia, karena ada cerita-cerita yang berasal --paling tidak ada beberapa titik-- yakni di Gunung Padang, Kabupaten Cianjur dan Gunung Sodong di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang membuktikan ada bukti peradaban.
Wabup mengatakan, pihaknya sengaja mengundang mahasiswa arkeologi itu ke tempat Mawardi, pengusaha pengrajin batu alam untuk melihat beberapa temuan pertinggal yang sudah dipelajari sejarahnya.
"Pak Mawardi ini bukan seorang kolektor, melainkan ia ketitipan oleh para budayawan untuk menjaga dan melestarikan keberadaan situs-situs yang sarat dengan sejarah," katanya.
Karena itu, pihaknya mengajak mahasiswa tersebut untuk mengunjungi beberapa situs di Gunung Sodong.
Dia mengemukakan bahwa ada tantangan yang dihadapi, di mana beberapa pemburu atau para kolektor ingin mengangkat batu-batu tertentu dengan bayaran mahal.
Menurut dia, kondisi itu merupakan ujian bagi Mawardi. "Namun ketika Pak Mawardi mengatakan tidak bisa (diminta pemburu/kolektor) maka tidak bisa. Karena itu adalah milik peradaban, milik dunia dan tidak untuk dimiliki. Kalaupun pemerintah daerah ingin menjadikan ini menjadi aset maka ini bisa menjadi wisata budaya," katanya.
Dia mengatakan di kawasan Cibalay banyak ditemukan yang baru sehingga lain waktu bisa datang lagi ke sana.
Terkait situs tersebut, sambungnya, Pemkab juga menyosialisasikannya melalui media televisi lokal Jabodetabek agar masyarakat tahu banyak soal itu.
"Pemda selalu mendukung, semua jajaran mulai dari kepala desa, camat dan yang lainnya bila ada kegiatan penelitian kita akan dukung," katanya.
Para arkeolog itu telah memulai dengan observasi lapangan, dan pada Selasa (9/4) akan melanjutkan kegiatan dengan mulai melakukan eskavasi.
Selama sepekan mahasiswa tersebut akan melakukan penelitian arkeologi di lokasi yang dinilai memiliki banyak situs yang dipercaya menjadi titik yang melatarbelakangi bahwa Bogor adalah pusat perdaban dunia. (Antara)