ENTERPRISE RESOURCES PLANNING: Nilai Investasi di Indonesia Rp0,97 Triliun

Febrany D. A. Putri
Senin, 1 April 2013 | 16:30 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA—Nilai konsumsi peranti lunak enterprise resources planning (ERP) di Indonesia pada tahun ini diproyeksi meningkat sebesar 9,5% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp969,12 miliar. Adapun, pada 2012, nilai konsumsi mencapai Rp960 miliar.

ERP merupakan peranti lunak yang mengintegrasikan tiga aspek utama perusahaan yakni keuangan, aset, dan sumber daya manusia. ERP memungkinkan perusahaan untuk lebih efisien dalam mengetahui ketiga aspek tersebut dan menghitung biaya serta keutungan.

Ketua Asosiasi Peranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) Djarot Subiantoro menyebutkan peningkatan nilai konsumsi ERP pada tahun ini akan dipicu beberapa hal seperti tuntutan operasional bisnis berbasis teknologi dan informasi (TI), efisiensi, peningkatan produktivitas, persaingan usaha, dan tuntutan pasar.

"Potensi pasar Indonesia cukup signifikan karena hampir semua perusahaan besar membutuhkan ERP. Namun, pada tahun ini implementasi ERP di Indonesia akan dipicu oleh segmen small medium business [SMB]," ujar Djarot kepada Bisnis hari ini, Senin (1/4).

Adapun, pengimplementasian ERP oleh SMB lokal lebih mengarah ke outsource atau softwar as a service (SaaS). Outsource atau SaaS merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan SMB yang ingin mengimplementasikan ERP tetapi tidak memilliki dana layaknya perusahaan besar, karena ERP membutuhkan beberapa komponen seperti data center, jaringan, dan server.

"Untuk sistem implementasi oursource ini SMB dapat menggunakan pihak ketiga untuk menyewa ERP. Dengan sistem ini, perusahaan dapat membayar sesuai yang mereka pakai atau pay as you go. SMB saat ini lebih banyak yang menyewa bulanan. SMB sudah mulai menyadari kebutuhan tersebut dan dengan ERP, perusahaan juga terbantu untuk membuat standard operting procedure [SOP]," lanjut Djarot.

Lebih lanjut, kata Djarot, tiga sektor industri yang diproyeksi mendominasi implementasi ERP tahun ini yakni manufaktur sebesar 50%, disusul minyak dan gas, pertambangan, dan telekomunikasi. Pada tahun ini pasar peranti lunak ERP Indonesia juga akan berkembang ke analisis data dan implementasi di ponsel pintar dan tablet. Untuk vendor, SAP masih mendominasi dengan 40% pangsa pasar, dan Oracle 30%.

"Tapi untuk tahun ini, ERP yang menyasar SMB akan semakin besar pangsa pasarnya seperti Microsoft Dynamics. Vendor-vendor besar seperti SAP dan Oracle juga akan lebih agresif memasarkan ERP untuk SMB," pungkas Djarot.

Pada tahun lalu, Aspiluki mencatat total nilai konsumsi peranti lunak di Indonesia mencapai Rp3,2 triliun. Pada tahun ini diproyeksi meningkat hingga Rp3,5 triliun. Sementara itu, pasar peranti lunak pada tahun ini diprediksi masih akan didominasi oleh segmen komersial sebesar 80%.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Others
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper