WASHINGTON-Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana merilis sebuah regulasi yang ditunggu-tunggu kalangan eksekutif untuk meningkatkan pertahanan negara terhadap serangan cyber.
Regulasi serupa pernah disusun setelah Kongres, tapi gagal diloloskan pada tahun lalu, padahal ketentuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan industri dan infrastruktur penting dari gangguan cyber.
Kekhawatiran tentang serangan cyber, yang memukul suksesi perusahaan besar di Amerika Serikat dan badan-badan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir, juga dapat diajukan oleh Obama.
Salah satu tujuan utama Gedung Putih dengan regulasi tersebut adalah untuk meningkatkan berbagi informasi mengenai serangan di kalangan perusahaan swasta, serta antara perusahaan dan pemerintah.
“Masalah terbesar kami sekarang adalah memberikan sektor swasta tingkat kenyamanan sehingga mereka dapat melaporkan anomali, malware, insiden dalam jaringan mereka tanpa takut menjadi korban,” ujar Richard McFeely, FBI Executive Assistant Director, Head of The Criminal, Cyber, Response and Services Branch seperti dikutip Reuters, hari ini ((12/2).
Kebanyakan pakar keamanan cyber mengatakan perintah eksekutif, yang tidak memiliki kekuatan yang sama sebagai hukum adalah langkah ke arah yang benar.Bahkan, ada tanda-tanda Presiden Obama ingin menunjukkan bahwa dia menilai masalah cyber adalah masalah yang serius.
“Saya pikir ini cukup dapat digambarkan sebagai uang muka pada undang-undang,” ungkap Stewart Baker, mantan Penasehat Umum National Security Agency.(Reuters/tri/yus)