JAKARTA--Bisnis contact center di Indonesia pada tahun ini diproyeksi tumbuh 15% hingga 20%. Adapun beberapa sektor industri yang memicu pertumbuhan bisnis contact center pada 2013 di antaranya pemerintahan, distribusi makanan, transportasi, dan asuransi.
Ketua Indonesia Contact Center Association (ICCA) Andi Anugrah mengatakan pada tahun ini dari pemerintahan memberikan indikasi lebih serius dalam penggunaan contact center. Andi mencontohkan Kepolisian RI yang baru-baru ini meluncurkan layanan call center 110.
"Pada tahun ini akan semakin banyak instansi pemerintahan yang membuat contact center dengan nomor fix. Pemerintah sudah lebih serius. Selain itu, dari sektor asuransi juga masih akan menyumbangkan pertumbuhan," kata Andi saat dihubungi Bisnis, Minggu (10/2).
Pada 2012, ICCA mencatat sekitar 120.000 pelanggan contact center, sementara perusahaan penyedia layanan ini berjumlah 20 hingga 30 perusahaan. Pada tahun ini ICCA memproyeksi akan terjadi peningkatan pelanggan sekitar 24.000. Selain itu, pada tahun lalu, bisnis ini bernilai sekitar Rp9 triliun.
Namun, Andi menyebutkan, bisnis contact center di Indonesia masih terhalang perebutan pangsa pasar khususnya dengan perusahaan asing.
"Namun memang tantangannya adalah persaingan. Malaysia, Filipina dan Singapura sudah menangani klien di regional hingga Asia Pasifik, sementara contact center di Indonesia hanya menangani klien dalam negeri. Perusahaan contact center di Indonesia yang menangani klien di luar negeri hanya 5%," pungkas Andi.(fsi)