INDUSTRI IT: Pebisnis muda sulit akses kredit perbankan

News Editor
Rabu, 23 Januari 2013 | 16:08 WIB
Bagikan

JAKARTA: Pengusaha muda Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi dan industri kreatif dinilai sulit mendapatkan permodalan dari bank.

Alexander Tio, Presiden Junior Chamber Internetional (JCI) Indonesia mengatakan persyaratan pinjaman tanpa anggunan yang dimiliki oleh bank-bank nasional saat ini menyulitkan pengusaha muda yang ingin mengembangkan bisnis model yang baru.

"Di bisnis IT misalnya, kita tidak perlu aset tanah atau bangunan untuk modal tetapi bank masih mensyaratkan itu. Masalah permodalan memang menjadi isu penting bagi pengusaha muda," jelasnya, Rabu (23/1), usai menemui Menteri Perindustrian MS. Hidayat di Jakarta.

Menurut Alexander, modal untuk start-up business yang diperlukan bervariasi dari Rp200 juta hingga Rp1 miliar. Karena kesulitan mendapat pinjaman bank, pengusaha muda biasanya lari ke angel investor seperti orang tua atau teman.

Sayangnya, permodalan macam ini dinilai tida mendidik pengusaha untuk menjalankan bisnis dengan baik karena modal tersebut tidak diiringi dengan mekanisme pengembalian modal secara tegas.

Alexander berharap pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian bisa ikut mendorong lembaga permodalan untuk membuka mekanisme pinjaman yang lebih terbuka terhadap modal bisnis baru. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Sumber : Christine Franciska
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper