Bak cerita dalam sinetron, kasus pencurian pulsa yang dilaporkan Ferry Kuntoro berakhir damai. Pengacara Feri, Didit Wijayanto, mengaku perdamaian terjadi karena PT. Colibri telah meminta maaf kepada pihaknya terlebih dahulu.Padahal, salah satu pemicu meledaknya kasus pencurian pulsa juga berkat laporan Ferry tersebut, selain pengacara publik David Tobing.Langkah damai Ferry Kuntoro memang agak disesalkan, mengingat terpentalnya gugatan konsumen akan jadi bola liar yang juga akan mementalkan niat masyarakat yang akan melaporkan atau menggugat kasus penyedotan pulsa.Sebenarnya, keberhasilan Feri Kuntoro dalam mengangkat kasus penyedotan pulsa yang diduganya dilakukan oleh sebuah Content Provider beberapa waktu lalu, sudah menyita perhatian publik. Bahkan, menjadi bahan diskusi hangat beberapa forum diskusi beberapa media.Sikap Panja Mafia Pulsa pun terbelah dua, antara yang mendukung perdamaian dan yang meneruskannya hingga ke pengadilan.Perbedaan pendapat Panja Mafia Pulsa bukan hanya di kasus Ferry Kuntoro semata, tapi juga batas waktu penghentian total SMS premium.Simpulan terakhir rapat Panja dengan BRTI adalah Pertama, meminta kepada BRTI untuk tidak menggunakan lagi terminologi 'sedot pulsa' dan menggunakan 'pencurian pulsa'. Kedua, minta BRTI segera menyerahkan daftar content provider (CP) yang diduga melakukan pencurian pulsa sebanyak 58 CP, dan CP-CP yang masih beroperasi, Ketiga, minta BRTI membuat keputusan penghentian total SMS premium dan pengiriman ke banyak tujuan (broadcast) sebelum adanya regulasi yang memberikan kepastian dan jaminan hukum serta perlindungan publik secara optimal.Kesimpulan panja ke-3 ini direvisi atas permintaan Ketua Panja Mafia Pulsa Tantowi Yahya, menjadi Panja Pencurian Pulsa minta agar BRTI melanjutkan kebijakan penghentian penawaran konten melalui sms broadcast/popscreen/voice broadcast sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian sebelum adanya regulasi yang memberikan kepastian dan jaminan hukum serta perlindungan publik secara optimal.Penghentian total seluruh layanan SMS premium memang akan berimbas pada industri musik, terutama layanan nada dering ring back tone yang akan kolaps.Alih-alih mengadili CP nakal, Panja Mafia Pulsa justru mengkambinghitamkan BRTI yang dituding menjadi biang keladi pencurian pulsa.Panja Mafia Pulsa menganggap kasus penyedotan pulsa tersebut sebagai upaya by design dari BRTI untuk mengaburkan pencurian pulsa dengan menyebut kasus ini sebagai sedot pulsa.Malah BRTI dituduh sebagai sumber pencurian pulsa dengan aturan yang dibuat mengambang dan teguran yang terlalu halus kepada CP nakal.Wakil BRTI Muhammad Budi Setiawan dan anggota BRTI Adiseno mengakui ada kekeliruan sikap dan kelalaian dalam kasus ini."Kami akui kami keliru. Kami sepakat ini ada pencurian pulsa, bukan cuma sedot pulsa. Itu sebabnya hari ini kami telah mengirimkan surat teguran kepada 58 perusahaan penyedia konten atau CP yang diduga telah melakukan pencurian pulsa," kata Adiseno.Entah mau kemana lagi kasus pencurian pulsa ini akan berjalan. Perseteruan Panja Mafia Pulsa dengan BRTI jangan sampai mengaburkan masalah yang sebenarnya, karena jutaan masyarakat pengguna telekomunikasi, ratusan artis yang menggantungkan hidupnya dari RBT, dan ratusan CP yang tidak nakal masih menunggu keputusan selanjutnya.BRTI juga perlu bertindak tegas, jangan sampai CP yang memang nakal justru diberi kesempatan luas untuk menggerogoti pulsa masyarakat lebih banyak lagi.(api)
