Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan di balik ChatGPT, OpenAI mengaku tidak akan tinggal diam setelah Meta berhasil merekrut 8 peneliti senior perusahaan dalam sepekan.
Perusahaan AI yang berbasis di San Francisco tersebut akan mengambil langkah cepat.
“Saya merasakan firasat yang kuat saat ini, seolah-olah seseorang telah membobol rumah kami dan mencuri sesuatu," kata Kepala Riset OpenAI Mark Chen dalam memo Slack yang diperoleh Wired dikutip dari laman TechCrunch pada Senin (30/6/2025).
Chen menegaskan dirinya bersama CEO Sam Altman dan tim pimpinan lainnya terus menjalin komunikasi intensif dengan para peneliti yang menerima tawaran dari perusahaan lain, termasuk Meta.
Upaya tersebut juga dibarengi dengan penyesuaian ulang sistem kompensasi dan pencarian cara-cara kreatif untuk mempertahankan serta mengapresiasi talenta terbaik mereka.
Langkah ini menjadi respons serius atas laporan yang menyebutkan setidaknya delapan peneliti telah hengkang ke Meta dalam sepekan terakhir.
Bahkan Altman sempat menyindir Meta di sebuah podcast, menyebut perusahaan itu menawarkan bonus senilai US$100 juta atau Rp1,6 triliun, klaim yang kabarnya dibantah oleh internal Meta.
Sebelumnya, Meta dikabarkan berhasil merekrut empat peneliti dari OpenAI. Langkah tersebut disebut menjadi bagian dari strategi agresif Meta dalam mengembangkan proyek superintelijensi yang dipimpin langsung oleh CEO Mark Zuckerberg.
Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters pada Sabtu (28/6/2025) keempat peneliti yang direkrut adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren.
Mereka dikabarkan telah menyetujui tawaran untuk bergabung dengan raksasa teknologi tersebut, sebagaimana disampaikan oleh sumber yang mengetahui proses perekrutan ini.
Perekrutan ini terjadi hanya beberapa hari setelah laporan dari The Wall Street Journal menyebut Meta juga berhasil memboyong tiga peneliti AI lainnya dari kantor OpenAI di Zurich, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai. Meta dan OpenAI belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.