Trump Raup Rp2,2 Triliun dari Investor Kripto dalam Gala Dinner, Picu Kontroversi

Rizqi Rajendra
Jumat, 23 Mei 2025 | 11:32 WIB
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memantik kontroversi setelah menggelar gala dinner atau makan malam eksklusif di Trump National Golf Club, Virginia, pada Rabu (21/5/2025) waktu setempat. 

Acara tersebut menjadi sorotan publik karena hanya dihadiri oleh 220 pemilik terbesar koin kripto $TRUMP alias meme coin yang dikaitkan dengan nama Presiden Trump, dengan total nilai investasi mencapai US$148 juta atau Rp2,2 triliun yang diduga sebagai keuntungan pribadi presiden.

Di antara tokoh yang hadir, terdapat Justin Sun, pendiri jaringan blockchain Tron, yang diketahui memiliki koin $TRUMP senilai sekitar US$18,5 juta. Miliarder kripto asal China itu masih berurusan dengan gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terkait kasus penipuan yang ditangguhkan.

Melansir Reuters, Jumat (23/5), gala dinner Trump itu menimbulkan kontroversi lantaran 25 pemegang koin teratas menerima jam tangan edisi terbatas senilai US$100.000, tur pribadi ke properti Trump, hingga sesi pertemuan eksklusif dengan sang presiden.

Kendati bersifat privat, pertemuan ini memicu kekhawatiran publik, khususnya terkait potensi konflik kepentingan dan intervensi asing dalam lingkaran kekuasaan AS. 

Senator Adam Schiff dan Elizabeth Warren menilai acara tersebut menimbulkan dugaan praktik korupsi 'pay to play'. Trump diduga menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri dari koin meme kripto tersebut.

"Tindakan ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang potensi korupsi 'pay to play' dengan menjual akses presiden kepada individu atau entitas, termasuk warga negara asing dan pelaku korporasi yang memiliki kepentingan dalam tindakan federal, sambil secara pribadi memperkaya presiden dan keluarganya," tulis keduanya dalam surat terbuka kepada Kantor Etika Pemerintah AS.

Meskipun pihak Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Trump tidak terlibat langsung dalam operasional keuangan proyek kripto tersebut karena telah dikelola oleh firma keluarganya, banyak pihak masih mempertanyakan transparansi dan etika dari keterlibatan kepala negara dalam proyek digital yang meraup keuntungan besar.

Hingga kini, proyek koin $TRUMP telah menghasilkan lebih dari US$320 juta dari biaya transaksi. Namun, meskipun investor besar memperoleh keuntungan hingga US$1,5 miliar, lebih dari 600.000 investor kecil dilaporkan menanggung kerugian kolektif mencapai US$3,87 miliar.

Langkah Presiden Trump ini menjadi cerminan pengaruh politik dalam ekonomi digital, sekaligus memperkuat desakan publik terhadap urgensi regulasi kripto yang lebih ketat dan akuntabel di AS.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper