GITEX Asia 2025: Potensi Besar Startup Asean

Lukas Hendra TM
Rabu, 23 April 2025 | 22:24 WIB
Suasana sesi diskusi terkait peran perusahaan rintisan (startup) pada revolusi industri 5.0 pada ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore yang berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (23/4/2025). JIBI/BISNIS/Lukas Hendra T.M
Suasana sesi diskusi terkait peran perusahaan rintisan (startup) pada revolusi industri 5.0 pada ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore yang berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (23/4/2025). JIBI/BISNIS/Lukas Hendra T.M
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA - Kawasan Asia Tenggara dipandang memiliki potensi besar yang mendukung pengembangan perusahaan rintisan (startup). Bahkan, upaya pengembangan yang dilakukan pebisnis startup di wilayah ini dinilai amat baik untuk ditiru oleh wilayah lainnya di kancah global.

Tak ayal, Managing Director Techstars Tokyo Accelerator Yuki Shirato berpandangan bahwa potensi startup yang berbasis di Asia Tenggara tak terbatas.

Dia adalah salah satu dari sekitar 330 pembicara ahli internasional yang berpartisipasi pada ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura pada 23-25 April 2025. 

Saat menyampaikan pandangannya sebagai panelis pada sesi khusus North Star Asia -sebuah sesi penghubung startup, akselerator, dan investor eksklusif di bawah naungan GITEX-, Shirato memberikan penyemangat inspiratif sembari mengungkapkan sejumlah faktor-faktor kunci yang dapat mendorong kemajuan digital di Asia Tenggara.

Dia menjelaskan bahwa kesuksesan startup dapat berasal dari hampir semua sektor dan bisa terjadi di mana saja, terutama lantaran era digital serta globalisasi pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Pertanyaannya ke depan adalah ke mana mereka akan menargetkan. Dari sudut pandang Asean, pasar yang terus berkembang, dengan persaingan, investasi, dan inisiatif yang didukung pemerintah yang meningkat, seiring dengan populasi orang muda yang melek teknologi," katanya, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, Techstars Tokyo Accelerator yang berbasis di Tokyo, Jepang telah mengidentifikasi mitra ekosistem startup dan mendukung mereka untuk berkembang, maju, dan mewujudkan potensi penuh di kawasan Asia Pasifik.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mendirikan tiga startup yang didukung oleh modal ventura, memberikan pendampingan kepada 20 startup lainnya, dan menjadi angel investor untuk 50 perusahaan tahap awal. Dari jumlah itu, imbuhnya, termasuk juga beberapa perusahaan di Asia Tenggara.

Dalam beberapa tahun terakhir, Shirato juga menyaksikan perusahaan dagang elektronik (e-commerce), teknologi finansial (financial technology/fintech), AI, layanan kesehatan, dan layanan komputasi awan (cloud) telah menjadi segmen pemikat investasi Asean dengan penyerapan tertinggi.

Bahkan, imbuhnya, dia juga telah mengidentifikasi area alternatif, di mana pengaruh dan dampak startup dapat berkembang di masa mendatang dengan proyeksi bakal melampaui valuasi US$1 triliun.

"Beberapa ruang sangat menarik, di mana saya melihat lebih banyak startup menarik yang berasal dari Asia. Saya percaya ini adalah robotika, manufaktur canggih, pertanian, energi, dan hiburan. Khusus yang ini [hiburan] mencakup gaming, anime, dan manga," jelasnya.

Shirato mengatakan bahwa segmen hiburan, terutama gaming, amat menarik. Nilai pasar global dari segmen ini, imbuhnya, diproyeksi mencapai US$236 miliar pada 2025 lantaran gaming yang berakar dari budaya regional dan popularitasnya yang terus meningkat.

Niko Partners bahkan memproyeksikan pendapatan pasar gaming Asean akan mencapai US$7,1 miliar pada 2028. Angka ini meningkat dari capaian pada 2024 sebesar US$5,5 miliar, yang artinya tingkat rata-rata pertumbuhan (compounded annual growth rate/CAGR) sebesar 6,7% sepanjang periode tersebut.

Pada 2028, Niko Partners bahkan memperkirakan kawasan Asean akan menjadi rumah bagi 332 juta gamer. Angka ini, jauh melampaui capaian pada 2023 yang hanya sebanyak 277 juta gamer.

Sementara itu, perusahaan modal ventura gaming Konvoy Ventures memperkirakan industri anime memiliki nilai pasar global sebesar US$31 miliar dengan 600 juta penggemar yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dari data tersebut, Shirato mengungkapkan bahwa anime siap untuk pertumbuhan dan ekspansi global dalam waktu dekat. Asean, imbuhnya, juga siap untuk meningkatkan keterlibatan, minat, dan popularitas internasional.

“Dari sisi penciptaan, baik itu gaming, anime, atau bahkan manga, saya melihat makin banyak studio independen yang berbasis di Asean. Sementara banyak di Jepang, masih memegang kekayaan intelektual yang berharga selama beberapa dekade memimpin industri ini,” katanya.

Apalagi, dia mengungkapkan bahwa di seluruh kawasan, kompetensi dan tingkat keterampilan talenta terus meningkat. Hal ini, imbuhnya, jelas merupakan area pertumbuhan tinggi, di mana startup dapat masuk dan memberikan dampak nyata.

“Dengan pasar di seluruh dunia menyukai gaming, anime, dan manga. Baik dari Asia dan Afrika hingga Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Ini mewakili peluang multi-miliar dolar yang menguntungkan karena ada begitu banyak potensi bagi startup spesialis untuk mencapai status unikorn dan dekakorn,” jelasnya.

Dia pun berpandangan bahwa lokasi Singapura amat strategis, di mana perusahaan Barat, Asia, dan lainnya, dapat bertemu, terhubung, dan berkolaborasi di tempat yang netral.

"Ini sangat menarik karena jarang sekali begitu banyak perusahaan teknologi canggih dari China, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea Selatan, Asean, dan sekitarnya berkumpul di satu tempat," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa dengan berpusat di Asia, kemajuan terbaru industri robotika humanoid akan menjadi industri bernilai triliunan dolar yang terus berkembang dalam lima hingga 10 tahun ke depan. "Ini membawa nilai yang sangat besar bagi konstruksi, manufaktur, perawatan kesehatan dan lanjut usia, dan banyak lagi."

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper