Bisnis.com, JAKARTA – Lintasarta melakukan optimalisasi kapasitas jaringan sejalan dengan meningkatnya aktivitas bisnis pelanggan saat ramadan dan lebaran idulfitri 2025.
Perusahaan memproyeksikan kenaikan trafik data sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, seiring dengan pertumbuhan digitalisasi di berbagai sektor.
Terkait dengan hal itu, Lintasarta mengimplementasikan high-capacity backbone dengan kapasitas Nx400G serta teknologi jaringan berlatensi rendah guna menjamin kelancaran koneksi data domestik dan internasional.
Melalui sistem Operations Support System (OSS), kualitas jaringan dan kepadatan trafik data dapat dipantau secara real-time, memberikan visibilitas menyeluruh terhadap performa jaringan.
Dengan penerapan teknologi AI dan otomatisasi, perusahaan berupaya mendeteksi anomali gangguan secara lebih cepat dan akurat, menganalisis pola trafik data secara presisi, memprediksi potensi kendala, serta merekomendasikan solusi sebelum masalah berkembang lebih luas.
Sementara untuk menjaga keamanan data dan transaksi pelanggan, perusahaan meningkatkan upaya pencegahan terhadap potensi penyalahgunaan data dengan menerapkan sistem penyimpanan data dan cybersecurity.
Upaya memperkuat perlindungan dan deteksi dini terhadap ancaman serangan siber yang meningkat selama periode lonjakan trafik tersebut didukung teknologi enkripsi tingkat lanjut dan pengawasan ketat terhadap akses data.
President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena mengatakan langkah-langkah tersebut bertujuan menjaga kestabilan layanan pelanggan, khususnya di industri yang sangat bergantung pada konektivitas dan keamanan data selama momen lebaran.
“Melalui kesiapan infrastruktur digital yang andal, koneksi jaringan yang prima, dan pelayanan pelanggan yang siaga selama puncak ramadan dan lebaran 2025, kami ingin memastikan masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan digital yang lancar dan aman dalam setiap momen kebersamaan,” ujar Bayu pada Rabu (12/3/2025) di Jakarta.
Selain itu, perusahaan mengoperasikan Command Center yang mengelola serta memantau seluruh infrastruktur jaringan komunikasi data, cloud, dan cybersecurity selama 24/7.
Adapun, layanan kritikal masyarakat dan aplikasi di sektor strategis yang dimaksud, meliputi sektor keuangan perbankan dan non perbankan, transportasi, retail, distribusi, pemerintahan atau pelayanan publik, dan pariwisata.