Pendapatan Bulanan Raksasa Cip TSMC Tergerus

Lukas Hendra TM
Senin, 10 Maret 2025 | 19:05 WIB
Logo The Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di Hsinchu Science Park, Taiwan pada Selasa (17/10/2023). / Bloomberg-An Rong Xu
Logo The Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di Hsinchu Science Park, Taiwan pada Selasa (17/10/2023). / Bloomberg-An Rong Xu
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penguasa fabrikasi cip global, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited (TSMC), mencatatkan adanya penurunan pendapatan sebesar 11,3% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada Februari 2025.

Juru Bicara TSMC sekaligus Senior Vice President & Chief Financial Officer TSMC Wendell Huang mengungkapkan bahwa secara konsolidasi, pendapatan perusahaan pada Februari 2025 mencapai 260,01 miliar dolar Taiwan.

"Pencapaian ini turun 11,3% dari Januari 2025 dan meningkat sebesar 43,1% dibandingkan Februari 2024," tulisnya dalam keterangan resmi TSMC, Senin (10/3/2025).

Dia menambahkan bahwa pendapatan TSMC selama dua bulan pertama 2025 mencapai 553,3 miliar dolar Taiwan. Angka ini, imbuhnya, naik 39,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Bisnis.com mencatat bahwa pada Januari 2025, pendapatan TSMC mampu naik 5,4% MtM dan meningkat 35,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Namun demikian, Wendell kala itu mengungkapkan bahwa peristiwa gempa bumi dengan magnitudo 6,4 skala richter yang menerpa Taiwan pada 21 Januari 2025 diperkirakan bakal memengaruhi proyeksi pendapatan sepanjang kuartal I/2025.  

"Sejumlah wafer yang sedang dalam proses terdampak dan harus dibuang karena gempa bumi dan gempa susulan. Akibatnya, perkiraan pendapatan untuk kuartal I/2025 kini diantisipasi mendekati batas bawah kisaran panduan sebesar US$25 miliar dan US$25,8 miliar," katanya.

Berdasarkan penilaian awal, imbuhnya, pihaknya memperkirakan kerugian terkait gempa bumi sekitar 5,3 miliar dolar Taiwan, dikurangi klaim asuransi, dan akan tergambar pada kinerja kuartal I/2025.

Meskipun demikian, Wendell mengungkapkan bahwa TSMC akan mempertahankan margin laba kotor kuartal I/2025 antara 57% dan 59%, sedangkan margin laba operasi diharapkan berada di kisaran 46,5% dan 48,5%.

"Perusahaan melakukan segala upaya untuk memulihkan produksi yang hilang, dan tidak ada perubahan pada prospek setahun penuh kami," ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper