Bisnis.com, JAKARTA — Tomorrow.bio, perusahaan rintisan asal Jerman yang berfokus pada Krionik, berencana memperluas pasar dengan ekspansi ke Amerika Serikat. Startup ini menawarkan ‘manipulasi’ kematian dengan membekukan pasien setelah kematian dan menghidupkan kembali beberapa tahun kemudian dengan biaya US$200.000 atau Rp3,2 miliar (kurs: Rp16.459).
Sekadar informasi, krionik merupakan teknik pembekuan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah setelah dinyatakan meninggal dunia, dengan harapan bahwa di masa depan, teknologi medis akan cukup maju untuk menghidupkan kembali orang tersebut.
Pendiri Tomorrow.bio Emil Kendziorra mengatakan teknik krionik Tomorrow terus mengalami peningkatan permintaan. Mereka mengeklaim saat ini tengah melayani 4 pasien dengan 700 orang lagi telah mendaftar untuk terlibat dalam proses pembekuan atau kriopreservasi. Dengan permintaan yang makin besar itu, Tomorrow akan memperluas layanan hingga ke Amerika Serikat.
"Setelah Anda berada di bawah nol derajat, Anda tidak ingin membekukan tubuh, Anda ingin mengkriopreservasinya. Jika tidak, Anda akan memiliki kristal es di mana-mana, dan jaringan akan hancur," kata Emil dikutip dari BBC, Selasa (4/3/2025).
Emil menambahkan untuk mengatasi kristal es tersebut, Tomorrow mengganti semua air, semua yang bisa membeku di dalam tubuh, dengan agen krioprotektif, sebuah larutan yang komponen utamanya terdiri dari dimetil sulfoksida (DMSO) dan etilen glikol (digunakan dalam produk seperti antibeku).
"Setelah Anda melakukan itu, Anda mendinginkan dengan kurva pendinginan yang sangat spesifik, sangat cepat, hingga sekitar -125C derajat (257F), dan kemudian sangat lambat, dari -125C hingga -196C (384.8F)” kata Emil.
Sementara itu teknik ini menuai banyak kritik karena belum terbukti berhasil. Belum ada yang berhasil dihidupkan kembali setelah kriopreservasi, dan, bahkan jika berhasil, hasil yang mungkin adalah kembali hidup dengan kerusakan otak yang parah.
Profesor ilmu saraf di King's College London Clive Coen mengatakan bahwa tidak adanya bukti saat ini bahwa organisme dengan struktur otak yang kompleks seperti manusia dapat berhasil dipulihkan, sehingga konsep ini "tidak masuk akal".
Dia juga menganggap pernyataan bahwa nanoteknologi (melakukan elemen proses pada skala nano) atau konektomik (memetakan neuron otak) akan menjembatani kesenjangan saat ini antara biologi teoritis dan kenyataan sebagai janji yang berlebihan.
Tomorrow.bio tidak peduli .....