Indosat Percepat Adopsi AI Indonesia, Kembangkan AI Factory hingga AI-RAN

Maria Yuliana Benyamin
Rabu, 5 Maret 2025 | 16:00 WIB
President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha (depan kanan) bersama pihak Nokia dan Nvidia melakukan penandatanganan pengembangan AI-RAN yang pertama di Asia Tenggara./Bisnis-Maria Y Benyamin
President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha (depan kanan) bersama pihak Nokia dan Nvidia melakukan penandatanganan pengembangan AI-RAN yang pertama di Asia Tenggara./Bisnis-Maria Y Benyamin
Bagikan

Bisnis.com, BARCELONA — PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Nvidia, dan Nokia membawa teknologi baru Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN) ke Tanah Air guna mempercepat adopsi AI. Langkah ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia

Untuk diketahui, AI-RAN merupakan teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan pada jaringan komunikasi, seperti jaringan seluler (misalnya 4G atau 5G), sehingga jadi lebih pintar, efisien, dan hemat energi.

Ibaratnya RAN sebagai  "jembatan" yang menghubungkan perangkat gawai ke internet atau jaringan operator, AI-nya berperan untuk mengatur lalu lintas di jembatan itu supaya tidak macet, sinyalnya kuat, dan daya yang dipakai seminimal mungkin. Alhasil, dengan AI-RAN, operator bisa memberikan layanan yang lebih cepat dan stabil ke penggunanya, sambil mengurangi biaya operasional.

AI dapat membantu menganalisis jumlah kepadatan pengguna internet di suatu tempat, lalu otomatis menyesuaikan sinyal agar semua orang tetap bisa terkoneksi tanpa gangguan. 

President Director and CEO  Indosat Vikram Sinha meyakini adopsi AI dapat membantu  pemerintah Indonesia tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% GDP. 

Indosat mengambil langkah untuk terlibat dalam pengembangan AI, salah satunya dengan membangun AI Factory  tahun lalu. 

AI Factory merupakan sebuah solusi AI komprehensif untuk segala sektor. Pembangunan AI Factory berjalan sangat cepat melihat urgensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adapun tahun ini, Indosat memboyong teknologi AI-RAN untuk membawa pengalaman berinternet yang lebih baik kepada pelanggan. 

“Kami membuat AI Factory dalam 73 hari, saat kebanyakan orang lain melakukannya dalam 150 hari,” kata Vikram di sela-sela Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025).

Vikram mengatakan Indosat akan terus berupaya membangun Indonesia, dengan membawa teknologi global dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau talenta digital. 

Sementara itu, SVP Telecoms Nvidia Ronnie Vasishta mengatakan AI merupakan infrastruktur kritikal yang membantu negara memasuki revolusi digital. Nvidia melalui visi Indosat, melihat Indonesia sebagai negara yang serius dalam pengembangan AI. 

Nvidia lantas mengambil langkah untuk terlibat dalam membangun AI di Indonesia melalui AI Factory, yang saat ini hanya ada belasan infrastruktur di dunia. 

“Ada sekitar 14 perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang memulai membangun pabrik AI. Dan Indosat adalah perusahaan telekomunikasi ketiga di dunia, dan pertama di Asia Tenggara, yang mengambil langkah untuk mencari cara untuk mengembangkan AI melalui konektivitas,” kata Ronnie. 

Pendidikan hingga Agrikultur

Ronnie meyakini AI tidak hanya akan mengubah ekonomi Indonesia, juga mengubah aktivitas digital pada layanan pemerintah, pendidikan, kesehatan, hingga agrikultura. 

“Ini memiliki potensi yang sangat baik, dan perjalanan tidak pernah berakhir jika Anda tidak memulai,” kata Ronnie.

Sementara itu Sekjen Komdigi Ismail berharap kerja sama yang terjalin antara Indosat, Nokia, dan Nvidia, dapat mempercepat penetrasi AI di Indonesia, yang berdampak bagi kepentingan masyarakat. Di sisi lain, AI-RAN diharapkan membuka pintu pendapatan baru bagi bisnis Indosat. 

Komdigi juga meyakini bahwa kerja sama ini akan memicu perusahaan telekomunikasi lainnya untuk mengembangkan layanan AI, agar bisnis operasional berjalan lebih efisien. 

“Selain itu mereka [perusahaan telekomunikasi] juga akan membuka potensi revenue baru dengan mengimplementasikan AI dengan berbagai macam layanan yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Jadi saya kira operator lain pasti tergerak untuk melakukan kompetisi yang sehat untuk kepentingan masyarakat,” kata Ismail.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper