Apa Itu SMS Masking? Fitur yang Disalahgunakan untuk Curi Data Nasabah

Redaksi
Selasa, 4 Maret 2025 | 14:30 WIB
Ilustrasi Hacker peretas memanfaatkan kelemahan SMS Masking untuk menipu pengguna
Ilustrasi Hacker peretas memanfaatkan kelemahan SMS Masking untuk menipu pengguna
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Media sosial diramaikan dengan kabar pencurian data melalui modus SMS. Pengguna mengirim SMS yang mengarahkan nasabah ke situs tertentu untuk dicuri data dan dananya. Beberapa mengaitkan ini dengan SMS Masking karena nama yang muncul di SMS adalah nama perusahaan sehingga terlihat meyakinkan.

SMS Masking adalah fitur teknologi pengiriman SMS broadcast di mana identitas pengirim yang muncul di layar ponsel penerima dapat diubah sesuai keinginan, seperti nama perusahaan, instansi, atau produk.

Adapun ciri-ciri utama SMS Masking antara lain:

1. Pengirim terlihat sebagai nama atau identitas khusus, bukan nomor telepon.

2. Biasanya digunakan oleh perusahaan atau institusi resmi untuk komunikasi dengan pelanggan.

3. Pesan terlihat lebih kredibel dan profesional dibanding SMS biasa.

4. Dapat mengirim pesan ke banyak nomor sekaligus (broadcast).

5. Sering digunakan untuk:

   - Pesan OTP (One-Time Password)

   - Pesan pengingat

   - Pesan konfirmasi transaksi

   - Pesan sambutan/ucapan

   - Informasi promo/diskon

6. Memiliki fitur tambahan seperti penjadwalan pengiriman dan personalisasi pesan.

7. Pengirim tidak dapat dihubungi balik oleh penerima melalui nomor yang terlihat.

8. Terdaftar dan diregulasi oleh otoritas telekomunikasi setempat.

SMS Masking bertujuan meningkatkan kredibilitas pesan, melindungi privasi pengirim, dan memudahkan penerima mengidentifikasi sumber pesan resmi. Namun perlu digunakan secara bertanggung jawab untuk menghindari penyalahgunaan.

Dalam kasus SMS penipuan yang diterima sejumlah nasabah perbankan, aktor menggunakan SMS ini untuk mengelabui pengguna.

Sebelumnya, ramai di media sosial SMS yang mengatasnamakan perbankan, yang meminta data pengguna untuk tujuan tertentu. SMS tersebut menjadi terlihat nyata dan asli karena pengirima SMS dibuat atas nama bank yang digunakan oleh nasabah. 

Beberapa pengguna menyadari bahwa itu terjadi karena SMS Masking yang disebarkan lewat BTS Palsu. 

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

“Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku," kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi. Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

Dengan metode itu, SMS penipuan dapat langsung menjangkau masyarakat, misalnya menawarkan hadiah palsu atau meminta data pribadi, tanpa melewati jaringan resmi, sehingga upaya ilegal ini sulit dilacak oleh pihak operator.

Meutya menyampaikan, dari hasil investigasi awal DJID menemukan indikasi kuat adanya penggunaan perangkat BTS ilegal di beberapa lokasi. 

“Sinyal radio yang dipancarkan perangkat fake BTS tersebut terdeteksi beroperasi pada frekuensi milik salah satu operator, namun tidak terdaftar sebagai BTS resmi dalam jaringan,” ucapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper