Indonesia Diramal Jadi Pasar Alternatif TikTok Jika AS Tegas Blokir

Lukman Nur Hakim
Senin, 20 Januari 2025 | 14:56 WIB
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pelarangan operasional TikTok di Amerika Serikat diperkirakan berdampak pada persaingan ketat e-commerce Indonesia. TikTok bakal mencari pasar alternatif ke Indonesia jika AS menerapkan larangan kepada mereka dengan tegas.

TikTok sempat berhenti berfungsi Amerika Serikat (AS) pada Sabtu malam waktu setempat (18/1/2025) dan telah menghilang dari toko aplikasi Apple dan Google.

Namun, TikTok telah mengumumkan pemulihan sebagian layanannya di Amerika Serikat (AS) setelah sempat diblokir. Hal itu berkat kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Trump diketahui memberikan penangguhan larangan atau relaksasi selama 90 hari kepada TikTok setelah ia menjabat. 

Melihat ketidakpastian TikTok di AS, Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward menilai Indonesia berkemungkinan menjadi tujuan utama TikTok untuk memperluas pasar.

Apalagi, pasca pandemi Covid-19 transformasi digital sudah meresap ke masyarakat dari belanja online sampai hal-hal kecil lainnya.

Sehingga, Ian mengatakan bahwa pihak TikTok pasti akan berusaha untuk memasuki ekosistem dan mempelajari lifestyle di Indonesia.

“Tantangannya bagi Indonesia tentu regulasi, yang harus dapat membentengi (perkembangan TikTok),” kata Ian kepada Bisnis, Senin (20/1/2025).

Data Indonesia.id, mengutip dari Momentum Works, melaporkan bisnis e-commerce milik TikTok, TikTok Shop memiliki nilai penjualan bruto atau gross merchandise value (GMV) yang diperkirakan mencapai US$32,6 miliar atau Rp 528,12 triliun (kurs Rp 16.200/US$).

Seller berjualan di TiKTok
Seller berjualan di TiKTok

Dilihat dari negaranya, Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang GMV TikTok Shop terbesar di dunia pada 2024 dengan nilai mencapai US$9 miliar dollar. Angka ini melesat 650% secara tahunan (year on year/YoY).

Indonesia menempati urutan kedua negara penyumbang GMV TikTok Shop terbesar global pada tahun lalu. Nilainya ditaksir mencapai US$6,198 miliar atau tumbuh 39% (YoY).

Ian menyampaikan terdapat dampak positif dan negatif jika nantinya TikTok menjadikan Indonesia sebagai pasar utama mereka.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper