Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna membahas beberapa hal, termasuk mengenai masa depan bisnis marketplace perusahaan.
Head of Media & Communications Bukalapak Dimas Bayu mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan BUKA dan Kemendag guna membahas fokus perusahaan ke depan.
“Secara umum, pertemuan antara Mendag [Budi Santoso] dan Bukalapak membahas terkait dengan penajaman fokus bisnis Bukalapak ke depannya,” kata Dimas kepada Bisnis, Minggu (12/1/2025).
Dalam keterangan yang diterima Bisnis, Bukalapak menyampaikan bahwa perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri mendorong perusahaan untuk melakukan penyesuaian strategi jangka panjang. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan.
Dimas menyampaikan bahwa rencana ini sejatinya telah disampaikan secara transparan melalui keterbukaan informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024 silam.
Emiten bersandi saham BUKA itu mengambil keputusan untuk menghentikan secara bertahap layanan penjualan produk fisik di platform Bukalapak, yang akan dimulai pada Februari 2025.
“Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar,” jelasnya.
Meski terjadi perubahan dalam fokus produk, Dimas menyatakan bahwa platform Marketplace Bukalapak, baik aplikasi maupun situs web, serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.
“Dengan tetap beroperasinya marketplace Bukalapak, Bukalapak tidak melakukan perubahan kegiatan usaha,” terangnya.
Adapun, penghentian layanan penjualan produk fisik di platform marketplace Bukalapak tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan. Pasalnya, penjualan produk fisik di platform Bukalapak hanya berkontribusi sekitar 3% terhadap total pendapatan perusahaan.
“Kami percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual, Bukalapak dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” terangnya.
Produk virtual yang dimaksud seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik pascabayar, angsuran kredit, TV kabel dan internet, voucher streaming, pajak PBB, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.
Selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, gaming, investment, dan retail selama beberapa tahun terakhir. BUKA melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.