Grab
Selain mitra Gojek, salah satu mitra Grab bernama Heri juga merasakan hal yang sama. Namun, keprihatinan dirinya bukan mengenai biaya aplikasi.
Biaya aplikasi di Grab, kata Heri masih stabil diangka 20% dan tidak bertambah jika ada kenaikan tarif perjalanan.
Namun, yang menjadi masalah adanya sepinya penumpang pasca adanya biaya aplikasi tersebut. Dirinya menyampaikan, saat ini dirinya hanya bisa mendapatkan 7-10 penumpang setiap harinya.
Padahal, jika dibandingkan dengan saat awal dirinya bergabung dengan Grab, orderan yang bisa dirinya ambil lebih dari 10 orderan setiap harinya.
“Iya kalau di Grab ada penurunan penumpang. Memang karena banyak saingan atau karena banyak PHK. Tapi yang pasti memang ada penurunan,” ucap Heri.
Akan tetapi, Heri menuturkan dirinya masih mengharapkan akan adanya penurunan biaya aplikasi dari 20% ke angka 10% pada tahun 2025.
Hal ini, kata Heri perlu dilakukan agar driver kembali mendapat banyak orderan dan masyarakat tidak terlalu mahal membayar jasa ojek online.
“Harapannya adanya pengurangan potongan. Jadi penumpang juga ga perlu dirugikan, biar kompetitif harganya kan. Terus drivernya juga penghasilannya bisa meningkat. Karena sekarang sudah banyak kompetitor,” pungkas Heri.
Bisnis mencoba mengkonfirmasi ke Grab Indonesia dan Gojek perihal temuan ini. Hingga berita diturunkan, keduanya belum membalas.