OpenAI Umumkan Rencana Struktur Baru, Berorientasi Profit

Lukman Nur Hakim
Minggu, 29 Desember 2024 | 08:55 WIB
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI mengumumkan rencana untuk merombak struktur organisasi demi memudahkan penambahan modal dalam pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dilansir Reuters Minggu (29/12/2024) unit for-profit OpenAI yang ada saat ini akan diubah menjadi public benefit corporation (PBC) yang berbasis di Delaware. Struktur PBC ini memungkinkan perusahaan untuk turut mempertimbangkan kepentingan masyarakat, selain keuntungan pemegang saham. 

Langkah tersebut dilakukan OpenAI untuk menarik lebih banyak investasi. Pasalnya, pengembangan kecerdasan buatan umum atau artificial general intelligence (AGI), yang bertujuan untuk menciptakan AI yang melebihi kecerdasan manusia, semakin mahal.

OpenAI sebelumnya telah menarik investasi sebesar US$6,6 miliar pada putaran pendanaan terakhir, dengan valuasi mencapai US$157 miliar.

Namun, pendanaan tersebut bergantung pada apakah OpenAI dapat mengubah strukturnya dan menghapus batasan laba bagi para investor dalam dua tahun ke depan.

Meskipun perubahan ini mengarah pada pengembangan lebih lanjut dari sisi for-profit, OpenAI menegaskan bahwa cabang nonprofitnya akan tetap memiliki kepentingan signifikan dalam PBC.

OpenAI menambahkan bahwa struktur nonprofit itu akan menjadi salah satu organisasi terbaik yang didanai dalam sejarah.

OpenAI didirikan pada 2015 sebagai organisasi riset nonprofit. Namun, empat tahun kemudian mendirikan unit for-profit untuk mengamankan dana guna mendanai pengembangan AI. 

Struktur unik ini menempatkan kendali atas unit for-profit di tangan nonprofit, dan menjadi sorotan ketika Sam Altman dipecat sebagai CEO pada tahun lalu.

Meskipun OpenAI berharap langkah ini akan memperlancar upaya penggalangan dana, langkah tersebut menghadapi tantangan besar. 

Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI yang kemudian keluar dan kini menjadi salah satu kritikus vokal, berusaha menggagalkan rencana tersebut. 

Pada Agustus 2024, Musk menggugat OpenAI dan Altman, dengan tuduhan bahwa OpenAI melanggar ketentuan kontrak dengan memprioritaskan laba di atas kepentingan publik dalam upaya untuk mempercepat pengembangan AI.

Pada awal Desember 2024, OpenAI mengajukan permohonan kepada hakim federal untuk menolak permintaan Musk, dengan mempublikasikan pesan-pesan yang menunjukkan bahwa Musk awalnya mendukung status for-profit untuk OpenAI sebelum akhirnya meninggalkan perusahaan setelah gagal memperoleh mayoritas saham dan kendali penuh.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper