Riset HP, Pekerja Gen Z Makin Betah Bekerja Berkat Kecerdasaan Buatan (AI)

Rika Anggraeni
Rabu, 25 September 2024 | 16:28 WIB
Ilustrasi Generation Z atau Gen Z. Dok Freepik
Ilustrasi Generation Z atau Gen Z. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Studi bertajuk HP Work Relationship Index (WRI) yang dirilis oleh HP Inc., perusahaan teknologi multinasional, menunjukkan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) membuat pekerja, termasuk Gen Z, untuk menikmati pekerjaan. Kehadiran AI juga dinilai mampu meningkatkan produktivitas.

Studi tersebut mengungkap bahwa penggunaan AI di kalangan pekerja intelektual global telah melonjak menjadi 66% pada 2024. Angkanya naik dari 38% dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, sebanyak 87% pekerja intelektual Indonesia kini menggunakan AI di tempat kerja. Peningkatan ini sangat drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 53%.

“Pekerja yang menggunakan AI merasakan manfaatnya, termasuk hubungan yang lebih sehat dengan pekerjaan,” ungkap studi tersebut.

Dari sana terungkap bahwa sebanyak 73% pekerja global intelektual merasa bahwa AI membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Bahkan, hampir 7 dari 10 (69%) menyesuaikan penggunaan AI mereka agar lebih produktif.

“Hal ini menunjukkan bahwa AI dapat menjadi alat untuk menciptakan pengalaman kerja yang lebih personal,” imbuhnya.

Adapun di Indonesia, sebanyak 92% pekerja mempunyai pandangan yang sama. Serta, 83% di antaranya menyesuaikan penggunaan AI agar lebih produktif.

Lebih lanjut, sebanyak 60% pekerja intelektual global dan 64% pekerja intelektual Indonesia menyatakan bahwa AI memainkan peran penting dalam meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja mereka.

Lalu, 68% pekerja intelektual global dan 86% pekerja intelektual Indonesia mengatakan AI membuka peluang baru bagi mereka untuk menikmati pekerjaan.

Studi tersebut juga mengungkap sebanyak 73% pekerja intelektual global dan 88% pekerja intelektual Indonesia setuju bahwa pemahaman yang lebih baik tentang AI akan mempermudah kemajuan karier mereka.

Bukan hanya itu, pekerja intelektual global yang menggunakan AI merasa lebih bahagia sebesar +11 poin dalam hubungannya dengan pekerjaan dibandingkan rekan mereka yang tidak menggunakan AI, sementara pekerja  intelektual di Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar +6 poin.

Studi tersebut mengungkap bahwa terdapat urgensi untuk segera memberikan AI kepada para pekerja karena pengguna non-AI telah menunjukkan peningkatan ketakutan bahwa pekerjaannya akan digantikan oleh AI.

“Studi menunjukkan bahwa 37% pekerja intelektual global menyatakan kekhawatirannya dengan peningkatan sebesar +5 poin dari tahun lalu,” ungkapnya.

Sementara itu, sebanyak 60% pekerja intelektual di Indonesia yang tidak menggunakan AI merasa khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh AI.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper