Bisnis.com, JAKARTA - Peluncuran roket Hyperbola-1 yang dibuat oleh perusahaan China i-Space gagal.
Roket Hyperbola-1 memiliki panjang 24 meter dan berat 42 ton (saat diisi bahan bakar).
Pesawat ini terdiri dari tiga tahap padat dan satu tahap cair dan dapat meluncurkan muatan hingga 300 kg ke orbit sinkron matahari sepanjang 500 kilometer.
Dilansir dari universemagazine dan reuters, pada tahun 2019, Hyperbola-1 memungkinkan i-Space mencatatkan namanya dalam sejarah luar angkasa sebagai perusahaan swasta Tiongkok pertama yang meluncurkan kargo ke orbit.
Namun, roket tersebut terkenal tidak dapat diandalkan. Dari enam peluncuran yang dilakukan antara tahun 2019 hingga 2023, hanya tiga yang berhasil.
Oleh karena itu, spesialis i-Space harus melakukan sejumlah perubahan pada desain kendaraan peluncuran untuk meningkatkan keandalannya.
Namun ternyata, langkah yang diambil tidak terlalu efektif. Menurut media Tiongkok, peluncuran roket ketujuh yang dilakukan pada 10 Juli kembali gagal.
Tidak dilaporkan apa penyebab kecelakaan baru itu, atau di bagian penerbangan mana kecelakaan itu terjadi. Roket tersebut diketahui membawa tiga satelit cuaca.