Ditanya Soal Desakan Mundur, Menkominfo Budi Arie Hanya Melambaikan Tangan

Annisa Kurniasari Saumi
Jumat, 5 Juli 2024 | 21:08 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di sela acara World Water Forum ke-10, di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (19/5/2024). - Bisnis/Alifian Asmaaysi
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di sela acara World Water Forum ke-10, di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (19/5/2024). - Bisnis/Alifian Asmaaysi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Desakan terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk mengundurkan diri dari jabatannya makin kuat setelah Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan mengaku bertanggung jawab atas tumbangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Lelaki yang akrab disapa Semmy memilih mundur, sementara Budi yang terus mendapat desakan dan minta bertanggung jawab tetap bertahan. 

Ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Budi Arie bungkam dan melengos sambil melambaikan tangan ketika wartawan bertanya kapan dirinya akan mengundurkan diri, menyusul Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan yang mengundurkan diri per 1 Juli 2024.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Plt Dirjen Aptika Kominfo Ismail menuturkan dirinya sudah resmi menggantikan posisi Semuel Abrijani Pangerapan sebagai Plt Dirjen Aptika.

"Baru sehari [dilantik]. Belum bisa jawab apa-apa," kata Ismail, di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Menurutnya penyelesaian kasus peretasan PDN ini terus berjalan. Tim Kemenkominfo menurutnya terus bekerja untuk melakukan audit.

"PDN auditnya, belum tau. Saya baru sehari ini. ini tim lagi kerja untuk audit," ujar Ismail.

Sebagaimana diketahui, serangan siber yang mengenai PDN ini melumpuhkan banyak layanan publik, dengan layanan yang paling terdampak adalah layanan keimigrasian.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin merespons isu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi diganti imbas kegagalan keamanan di Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2).

Menurutnya, pergantian Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dan Menkominfo Budi Arie Setiadi merupakan hak prerogatif presiden. “Ya, saya kira soal pengganti itu saya pernah katakan tuh soal hak prerogratif presiden ya itu kan jabatan politis. Jadi, itu saya kira nanti presiden yang akan melakukan evaluasi penting perlu apa tidaknya,” ujarnya

TelkomSigma sebagai pengelola PDN memberikan kronologi dari serangan ransomware tersebut. VP Investor Relations Telkom Indonesia Octavius Oky Prakarsa mengatakan TelkomSigma mengelola Pusat Data 2 di Surabaya yang menjadi bagian dari layanan PDNS.

Dia mengatakan pada 20 Juni 2024 pukul 04.15 WIB, terjadi gangguan pada layanan pusat data nasional sementara (PDNS) dan dilaporkan telah mengganggu sistem autogate dan perlintasan bandara oleh Ditjen Imigrasi.

Setelah dilakukan analisis gangguan dan hasil koordinasi dan eskalasi ke principle cloud platform pada PDNS, ditemukan dan terkonfirmasi jika terjadi serangan ransomware Brain Chiper pada Pusat Data 2.

"Serangan Ransomware tersebut telah mengakibatkan sistem failure dan data terenkripsi pada Pusat Data 2," kata Octavius, Kamis (27/6/2024).

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper