Kemenkominfo: Starlink Sudah Bisa Layani Internet di Seluruh Wilayah RI

Rika Anggraeni
Senin, 13 Mei 2024 | 13:49 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan di Tanjung Canaveral, Florida. Reuters
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan di Tanjung Canaveral, Florida. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa PT Starlink Service Indonesia sudah bisa menyediakan layanan internet di wilayah Indonesia. Kemenkominfo tidak membatasi wilayah layanan Starlink.

Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan bahwa telah diterbitkan perizinan berusaha penyelenggaraan telekomunikasi melalui OSS kepada PT Starlink Service Indonesia.

“Yaitu perizinan berusaha penyelenggaraan jasa ISP dan penyelenggaraan jaringan tetap tertutup VSAT [Very Small Aperture Terminal],” kata Wayan kepada Bisnis, Senin (13/5/2024).

Wayan menyampaikan bahwa akan diberlakukan sama dengan perusahaan telekomunikasi lainnya, yang bergerak berdasarkan UU Telekomunikasi. Starlink juga akan melayani seluruh wilayah Indonesia, tidak terbatas pada daerah 3T saja. 

Mengenai uji coba Starlink di IKN, Wayan belum mengetahui hal tersebut termasuk waktu uji coba. Namun, Wayan memastikan bahw Kemenkominfo akan menjaga persaingan tetap setelah Starlink masuk.

“Menjaga persaingan usaha yang sehat, perlindungan konsumen dan keamanan perlindungan data pribadi,” pungkasnya.

Sebelumya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa satelit Starlink milik Elon Musk akan diluncurkan segera bulan ini. 

Dalam pidato Jakarta Futures Forum pada Jumat (3/5/2024), Luhut menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penandatanganan dan akan diluncurkan secara resmi.

“Starlink, kami telah menandatangani semua perjanjian dan semua lisensi. Starlink sudah mendapatkannya dan secara resmi kami akan meluncurkan kapan saja dalam waktu dua minggu dari sekarang,” terangnya.

Luhut menjelaskan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, didukung dengan iklim investasi yang stabil dan sektor manufaktur yang kuat. 

Adapun, ia juga mengungkapkan bahwa akses ke pedesaan juga terpencil. Diharapkan dengan adanya Starlink permasalahan ini dapat diatasi. 

Dalam perkembangannya, Starlink memang masuk ke pedesaan. Starlink masuk ke pasar-pasar gemuk dan membidik konsumen yang bersedia membayar mahal layanan internet. 

Salah satu pengguna di Kabupaten Bandung Barat mengaku kecepatan internet dari satelit ini dapat mencapai di atas 300 Mbps meski di tengah kondisi hujan. 

Akun Twitter (x.com) @drayanaindra memposting penampakan perangkat penangkap sinyal Starlink beserta kecepatannya pada Jumat (3/5/2024). Dalam foto yang diunggah terlihat sebuah antena segi empat menghadap ke langit. Ada sebuah kabel yang menghubungkan antena tersebut dengan sumber energi. 

Akun tersebut mengaku membeli perangkat tersebut seharga Rp8 jutaan melalui website resmi http://starlink.com. Harga tersebut meliputi biaya layanan Rp750.000/bulan, perangkat Rp7,8 juta dan pemasangan/instalasi 345.000. 

“[lokasi] Cigugur Girang, Parongpong, Bandung Barat,” tulis @drayanaindra dikutip.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper