Bisnis.com, JAKARTA - Layanan loyalitas pelanggan Gojek, salah satu entitas PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), akan dihentikan mulai 26 Februari 2024.
Layanan yang dinamakan GoClub ini juga sudah menghentikan pemberian poin sejak 23 Februari 2024. Alhasil, setiap poin dan level yang terkumpul juga sudah tidak berlaku sejak saat tersebut. Gojek tidak memberitahukan alasan penutupan fitur ini.
“Semua poin XP yang terkumpulkan, level, serta manfaat lainnya yang terkait [GoClub] sudah tidak berlaku karena program GoClub telah diberhentikan,” tulis Gojek dalam keterangan resminya, Jumat (23/2/2024).
Gojek sebelumnya diketahui memiliki layanan loyalitas pelanggan yang memungkinkan pengguna Gojek mendapatkan poin sesuai dengan jumlah transaksi di aplikasi. Makin sering dan banyak transaksi dilakukan, akan makin banyak poin yang didapatkan.
Adapun, nantinya poin akan menentukan tingkatan pelanggan. Makin tinggi poinnya, akan makin tinggi dan besar promo yang didapatkan. Diketahui ada empat tingkatan pelanggan, yakni Warga, Bos, Juragan, dan Anak Sultan.
Dalam keterangannya, Gojek menyatakan XP GoClub dan levelnya tidak dapat ditukarkan atau ditebus dengan uang sehingga tidak dapat dikompensasikan.
Namun, khusus pelanggan di tingkat Juragan dan Anak Sultan, Gojek masih memiliki promo khusus yang dapat ditawarkan, yakni harga khusus berlangganan GoFood Plus, GoPay Cashback hingga 50%, dan promo lain yang dapat dilihat melalui email pengguna.
Lebih lanjut, Gojek mengaku masih akan terus berinovasi dan menghadirkan program yang tidak kalah menarik di masa yang akan datang. Gojek pun mengungkapkan rasa terima kasihnya pada kesetiaan pelanggan sebagai pengguna Gojek.
“Meskipun program GoClub tidak lagi tersedia, Gojek akan terus berinovasi dan menghadirkan fitur baru dan program yang tidak kalah menarik bagi semua pengguna,” ujar Gojek.
Diketahui langkah ini merupakan tindakan penutupan layanan pertama yang dilakukan Gojek setelah adanya kabar merger antara Gojek dengan perusahaan ride-hailing Malaysia, Grab.
Berdasarkan catatan Bisnis, Gojek dan Grab disebut telah memulai kembali perundingan untuk melakukan penggabungan bisnis. Merger kedua aplikasi itu disebut sebagai langkah potensial menghentikan kerugian yang diderita kedua perusahaan selama bertahun-tahun akibat persaingan ketat.
Sumber Bloomberg menyebutkan merger keduanya masih dalam tahap diskusi awal. Kombinasi keduanya memiliki potensi besar karena melayani berbagai kebutuhan transportasi hingga pengantaran makanan bagi 650 juta orang dalam kawasan.
Disebutkan salah satu opsi potensial adalah Grab yang berbasis di Singapura akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya. Sumber yang sama menyebutkan, opsi ini terbuka seiring beralihnya tampuk pemimpin perusahaan ke Patrick Walujo yang kini menjadi CEO setelah sebelumnya hanya sebagai investor.
Disebutkan juga, para pemegang saham kedua perusahaan mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong perundingan tersebut bergerak hingga menjadi aksi korporasi.