Summary: Capres nomor urut 1 Anies Baswedan cukup memerhatikan keadilan bagi para pengemudi ojek online, pemerataan internet, hingga literasi digital.
Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon capres dan cawapres) sudah memiliki pendirian soal kebijakan terkait teknologi, salah satu topik untuk debat capres terakhir 2024.
Berdasarkan catatan Bisnis, capres nomor urut 1 Anies Baswedan cukup memerhatikan keadilan bagi para pengemudi ojek online, terutama transparansi komisi yang diambil pihak aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim dan lain sebagainya.
Diketahui, pada acara Desak Anies edisi Buruh dan Ojol, calon presiden nomor urut 1 ini sempat meminta adanya peraturan terkait transparansi komisi yang diambil aplikator dari para pengemudi untuk meningkatkan keadilan para supir ojek online.
Anies mengatakan, transparansi terkait komisi yang dipotong dari penghasilan ojol menjadi isu yang sangat penting. Dia menyebut, saat ini ada sekitar 4 juta warga yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.
Selain itu, Anies juga menyebut bahwa pemerintah perlu merancang standar keselamatan khusus untuk para pengemudi ojol mengingat tingginya angka kecelakaan para pengemudi.
Tahun lalu, komisi atau biaya layanan yang dibayarkan driver ojek online, baik Grab maupun Gojek, menjadi pembicaraan setelah Gojek memangkas biaya komisi bagi driver di Singapura, dari yang awalnya 15 persen menjadi 10 persen.
Artinya, driver di negeri Singa membayar lebih murah ke aplikasi Gojek, dengan harapan mereka makin sejahtera.
Mengenai potongan tersebut, Gojek menyampaikan besaran biaya layanan (komisi) Gojek atau dalam regulasi disebut sebagai biaya sewa penggunaan aplikasi oleh mitra driver, nominalnya bisa berbeda-beda tergantung kondisi serta situasi pasar di setiap negara.
Misalnya, ketersediaan mitra pengemudi dan juga tingkat permintaan konsumen. Jumlah mitra driver di Singapura tentu lebih sedikit dibandingkan dengan di Indonesia, pun dengan permintaan konsumen. Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki jumlah permitaan yang jauh lebih tinggi.
Sementara itu untuk pasar Indonesia, kata Rubi, naik-turun biaya sewa penggunaan aplikasi maupun tarif, mengacu pada aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Keputusan Menteri Perhubungan No.1001/ 2022 mengatur mengenai hal tersebut.
Ketua Umum ADO Taha Syafaril mengatakan pada 2023 komisi di aplikasi Gojek dan Grab mencapai 20%. Nilai tersebut terbilang cukup besar bagi mereka. Komisi di Gojek dan Grab, lebih besar dibandingkan dengan Maxim dan inDrive yang saat ini menerapkan komisi sekitar 10,55%.
Lalu, Anies juga mengatakan penting adanya serikat pekerja khusus pengemudi ojol dan program jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi pengemudi ojol.
Kemudian, dalam kesempatan berbeda, melalui akun Youtube-nya, Anies juga pernah berkomitmen untuk menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi hingga ke seluruh Indonesia.
Program ini akan meniru JakWifi, di mana pemerintah nantinya akan menarik kabel serat optik ke suatu titik dan memberikan layanan internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps.
Menurutnya, internet berkecepatan tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan konektivitas yang akan menunjang sektor pelayanan publik.
Co-captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) AMIN Leontinus Alpha Edison atau Leon bahkan mengatakan pihaknya akan menginisiasi program bernama Pinternet guna menghadirkan akses internet di seluruh Indonesia.
Leon menyebut bahwa program ini datang dari keprihatinan kecepatan rata-rata internet Indonesia yang kalah jauh dibanding negara lain.
"Jadi kita mau memberikan sampai supaya sampai rata-rata kecepatan internet bisa menyentuh 100 mbps. Itu sangat mungkin dilakukan," ujar Leon.
Lebih lanjut, paslon AMIN juga akan meningkatkan literasi digital di masyarakat hingga UMKM guna mengoptimalkan manfaat dari ekonomi digital Indonesia. Salah satunya adalah dengan memberikan kuota 30GB bagi mahasiswa.
Di sisi lain program pemberantasan judi online juga akan dilanjutkan.
AMIN juga memiliki ambisi membangun 40 kota seperti kota Jakarta, yang menandakan kota tersebut akan terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi yang matang dan kuat.