10 Hewan Paling Langka di Dunia

Redaksi
Kamis, 14 Desember 2023 | 14:40 WIB
Elang hitam/
Elang hitam/
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Seiring dengan semakin intensifnya penggunaan sumber daya oleh masyarakat modern, ruang-ruang alam semakin menyusut dan jumlah satwa liar semakin menurun.

Menurut laporan Living Planet Report 2022, populasi satwa liar global telah menurun rata-rata 69 persen sejak tahun 1970.

Saat ini, dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), lebih dari 41.000 spesies telah dinilai berada di bawah ancaman kepunahan.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah 10 hewan paling langka di dunia.

1. Elang hitam dan kastanye

Elang merupakan spesies burung yang sebagian besar ditemukan di Eurasia dan Afrika. Namun, salah satu spesies burung elang, Elang hitam dan kastanye hanya tersisa kurang dari 250 ekor di alam liar Amerika.

Burung ini memiliki lebar sayap hampir 2 meter dan hidup di ketinggian di hutan pegunungan dari Kolombia hingga Argentina. Burung-burung ini berburu mamalia berukuran sedang seperti tupai, opossum, dan landak, serta burung.

2. Katak Sungai El Rincon

Hidup di ujung selatan Amerika Selatan, katak sungai El Rincon ditemukan di satu lokasi di dataran tinggi di Patagonia Argentina. Katak ini bertahan hidup di musim dingin dengan menghabiskan hidup mereka di aliran air panas yang hangat.

Terdaftar sebagai binatang yang terancam punah, katak-katak ini terancam punah akibat ikan trout pelangi yang invasif dan agresif serta hilangnya habitat akibat perambahan ternak ke dalam habitat mereka.

3. Terrapin sungai utara

Terrapin sungai utara adalah salah satu kura-kura air tawar yang paling terancam punah di dunia. Kura-kura ini dulunya tersebar luas di rawa-rawa bakau, sungai, dan muara Bengal Barat dan Odisha di India.

Namun, jumlah mereka menurun drastis akibat penangkapan kura-kura dewasa dan telurnya untuk dikonsumsi, serta penambangan pasir dan polusi.

4. Kijang Hirola

Dikenal sebagai kijang yang paling terancam punah di dunia, jumlah hirola hanya tinggal beberapa ratus ekor saja di alam liar.

Jumlah hirola yang sangat rendah ini sebagian besar disebabkan oleh hilangnya habitat mereka, dan berkurangnya padang rumput yang menjadi tempat mereka bergantung.

5. Penambah Albany

Afrika Selatan adalah rumah bagi Penambah Albany, spesies ular kerdil yang terancam punah dan salah satu ular paling langka di dunia.

Spesies ini terancam punah karena habitatnya yang terancam oleh penambangan terbuka, turbin angin dan pembangunan jalan.

6. Roach's mouse-tailed dormouse

Roach's mouse-tailed dormouse merupakan salah satu hewan pengerat yang paling tidak dikenal dan paling langka di Eropa.

Hewan ini hidup di habitat terbuka dan semi-terbuka dengan pepohonan tua dan sedikit aktivitas pertanian, habitat yang masih sangat umum di Eropa tenggara. Namun, habitat ini semakin terancam, baik karena dikonversi menjadi lahan pertanian intensif atau, jika tidak ditanami, menjadi hutan tertutup.

7. Babi kutil bawean

Babi kutil bawean merupakan spesies babi yang ditemukan di pulau Bawean, Indonesia. Saat ini, hewan ini diperkirakan hanya berjumlah beberapa ratus ekor dan hanya tersisa 10% dari hutan asli Bawean.

Hewan ini terancam punah karena deforestasi yang menjadi masalah besar di Indonesia. Ketika babi ini mencari makan di luar hutan, mereka berkonflik dengan manusia yang menganggapnya sebagai hama.

8. Lutung emas

Dianggap sebagai salah satu dari 25 primata yang paling terancam punah di dunia, jumlah lutung emas telah menurun sebanyak 60% di Bhutan.

9. Buaya Siam

Buaya Siam yang terancam punah ini dulunya tersebar luas di sebagian besar daratan Asia Tenggara. Namun saat ini, buaya siam tidak lagi ditemukan di 99% wilayah jelajahnya dan jumlah buaya ini diperkirakan telah menurun menjadi sekitar 250 ekor di alam liar.

10. Badak Sumatera

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah salah satu mamalia besar yang terancam punah dengan populasi yang hanya tersisa di Indonesia.

Dalam 30 tahun terakhir, populasi mereka telah berkurang lebih dari 80% terutama karena perburuan liar dan hilangnya habitat, serta diperkirakan hanya ada 30 badak dewasa yang tersisa dalam populasi yang layak. (Kresensia Kinanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper