Ekonomi Digital RI Diramal Tembus Rp4.790 Triliun 2030, Jadi Indonesia Emas

Crysania Suhartanto
Rabu, 13 Desember 2023 | 21:40 WIB
Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (20/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (20/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan ekonomi digital Indonesia akan tumbuh sekitar US$210-300 miliar atau sekitar Rp 3.283-4690 triliun pada 2030. 

Budi mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diprediksi akan melaju hingga 6,2% pada 2030 karena kehadiran perusahaan teknologi.

“Kita optimis bahwa dengan kolaborasi kuat dan kebijakan yang terorkestrasi dengan baik, kita dapat menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Budi dalam paparannya di acara peluncuran Visi Indonesia Digital 2045, Rabu (13/12/2023).

Namun, Budi mengaku tantangan yang dihadapi Indonesia memang jauh lebih berat dalam 20 tahun mendatang. 

Menurut Budi, kemajuan teknologi yang sangat dinamis membuat munculnya banyak tantangan baru, seperti adanya kecerdasan buatan yang membuat banyak bidang terdistrupsi.

Sebagai informasi, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (ORCD) menyatakan lebih dari seperempat atau 27% pekerjaan manusia akan tergantikan oleh AI.

Sedihnya, OECD mengatakan ini baru permulaan dampak AI pada pasar kerja, karena revolusi AI masih dalam tahap awal.

Namun memang, Budi juga mengatakan AI dalam 20 tahun ke depan sudah menjadi kebenaran, tetapi pastinya akan ada polemik teknologi lain yang menggantikan.

Oleh karena itu, saat ini hal terbaik yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas digital masyarakat. Budi mengaku jumlah pekerja digital Indonesia masih sangat rendah.

“Sebanyak 1,09 juta atau 0,75 persen dari total 144 juta angkatan kerja Indonesia,” ujar Budi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan menargetkan adanya sekitar 600.000 talenta digital per tahun.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar talenta digital Indonesia bisa mencapai 9 juta orang hingga 15 tahun ke depan.

“Jangan sampai kebutuhan kita terpaksa sampai di outsource ke India,” ujar Airlangga. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper